Senin, 07 Januari 2013

Cerita Empat Binatang Aneh


Ini memang sebuah cerita biasa saja, tetapi kurasa harus menarik
yeach, so let’s check it out

Kodok hijau adalah hewan yang sangat modis diantara teman-temannya. Dia mempunyai tiga sahabat yang selalu mendampinginya di saat duka maupun suka. Diantaranya adalah belalang, ulat dan burung parkit. Okay, awal ceritanya mereka masih dalam usia remaja dan saling mencari jati diri mereka masing-masing. Tetapi si burung parkit sudah mempunyai kekasih dan kodok pun juga sudah mempunyai kekasih, tetapi kekasihnya ini begitu misterius karena selalu pergi jauh dan meninggalkan dirinya. Tetapi dia terlihat selalu senang walaupun sih sebenernya kangen juga, hehe. Beruntungnya kodok mempunyai tiga teman yang selalu setia diajaknya berbagi cerita.
Burung parkit adalah temannya yang cukup imut, cantik dan tidak bisa diam, karakternya bisa dibilang seperti itu. Burung parkit sudah mempunyai kekasih dan kekasihnya juga masih pergi di seberang kota untuk belajar menjadi pematuk yang hebat.
Selanjutnya, teman si kodok yang lagi dua , yaitu belalang dan ulat belum mempunyai kekasih sama sekali. Ulat adalah teman yang begitu polos dan lumayan berisi diantara ketiga sahabat kodok, dia sangat suka sekali diam di rumah, entah apa yang dilakukannya disana. Intinya hobinya adalah diam di rumah. Suatu hari, dia didekati oleh cencorang, tapi kita tahu wajah cencorang itu begitu menyeramkan. Ternyata di balik seranya wajah cencorang, dia menaruh hati pada ulat. Ulat awalnya sangat takut tapi karena ketulusan hati dan kebaikan yang diperlihatkan oleh cencorang akhinya ulatpun juga luluh hatinya dan berkat dukungan dari kodok, parkit dan belalang akhinya si ulat mempunyai kekasih, yaitu cencorang.
Dan intinya baru dua teman kodok yang sudah mendapatkan pasangan, tinggal si belalang saja yang belum. Belalang itu cukup rupawan, postur tubuh yang cukup menarik dan tinggi. Hems, sebenarnya belalang sangat menyukai kumbang karena keelokan rupanya. Tetapi belalang hanya bisa melihatnya dari kejauhan, karena si kumbang ternyata sudah mempunyai kekasih. Yahh, sungguh kasihan hati si belalang. Tetapi si belalang cukup senang karena dia bisa sering berpapasan melihat keelokan rupa dari si kumbang.
Setelah lama berjalan, belalang mempunyai teman baru yang bernama dedalu. Dedalu ini sih tidak mempunyai kekasih dan awalnya menjadi teman baik dari si belalang. Dan ketika mereka sedang jalan-jalan si belalang kembali membuka hatinya dan dia pun menyukai bedude, rupanya sih tidak begitu rupawan tetapi dia sangat humoris sehingga belalng pun diam-diam menaruh hati padanya. Ia ceritakan itu pada sahabatnya dan teman barunya. Setelah ditelusuri si bedude ini ternyata sudah mempunyai kekasih juga tetapi berada di seberang pulau. Si belalangpun kembali mengungkan niatnya.
Suatu ketika, si bedude mengajak belalang pergi, alangkah senangnya saat itu hati si belalang. Tetapi pada saat yang ditentukan, acara mereka tidak terlaksana karena si belalang ada acara mendadak, setelah itu acara itu tidak pernah dilakukan lagi di lain waktu. Sungguh malang memang… beberapa bulan kemudian belalang mendapatkan info terupdate dari teman-teman sekitarnya dan ternya si dedalu sering berdua dengan si bedude, sungguh berita itu membuat kesal buakan kepalang hati si belalang. Sungguh ternyata temannya sendiri melakukan hal yang seperti itu, jadi seperti ada musuh dibalik selimut. Hah? Tak habis piker si belalang tentang hal itu. Dan hal itupun sedah menyebar luas, si dedalu dan bedude pun akhinya meresmikan hubungan mereka. Dari sejak itu perilaku dedalu yang baik berubah menjadi sok imut sekali di depan semua orang dan belalang pun merasa tidak nyaman dengan hal itu dan memendam rasa kecewa terhadapnya. Tetapi dia sadar, jika bukan kumbang ataupun bedude, dia pasti akan diberikan yang terbaik oleh Tuhan sebagai kekasihnya kelak.
Kodok juga ternyata mempunyai teman lawan jenis, namanya katak. Katak ini begitu baik dan perhatian pada kodok sehingga kodok merasa nyaman berada di sampingnya, tidak seperti dengan kekasihnya yang berada di seberang pulau itu. Hari demi hari dan bulan dei bulan, kekasih si kodok tak kunjung datang memberikan informasi dan intinya tak ada kejelasan tentang hubungan mereka yang jarak jauh tersebut. Jadi si kodok merasa bersalah terhadap kekasihnya karena disini ia dekat dengan katak dan intinya hubungan mereka melebihi teman seperti seorang kekasih hanya saja hubungan mereka tidak diresmikan dan masih dalam tahap pendekatan. Akhirnya tiba pada saat yang tepat dan juga karena si kodok merasa terlalu banyak konflik yang dideritanya bersama kekasihnya iapun bersama katak dan hidup bahagia.
Parkit, ternyata disini juga banyak mempunyai penggemar. Tetapi satu penggemarnya telah gugur dalam mendekatinya dan diapun masih mempunyai satu penggemar lagi. Ia pun menanggapi penggemarnya itu dengan biasa saja, jadi ia menganggap hanya berteman. Yang padahal temannya itu sendiri sudah memiliki kekasih. Hubungan antara parkit ini denga penggemarnya cukuplah sulit. Dan pada akhinya karena penggemarnya ini memperlakukan parkit dengan begitu baik, akhinya hal yang dilakukan oleh penggemarnya itupun diceritakan parkit pada kekasihnya yang berada di seberang lautan. Akhinya mereka bertengkar akibat hal tersebut, karena si parkit ini mencintai kekasihnya pada akhinya hubungan antara parkit dan penggemarnya itu diputuskan.
Suatu hari saat si parkit, kodok dan ulat tidak ada, si belalang memberanikan diri untuk merefresh pikirannya dengan pergi ke seberang sungai. Disana dia merasa sangat nyaman dan tentram, tapi hal itu diusik oleh kedatangan capung dan temannya yang juga pergi ke sungai itu. Disana mereka berkenalan satu sama lain, akhirnya capung pun memberanikan diri untuk dekat dengan si belalang. Hems.. apakah capung yang akan menjadi pendamping si belalang? Ayook kita telusuri lagi ceritanya…..
Awalnya si belalang ini tak terlalu suka terhadap si capung, ia hanya menganggapnya sebagai teman saja dan akhirnya si capung kehilangan kontak dengan si belalang. Suatu ketika tanpa diketahui, si capung nekat menemui belalang di rumahnya. Sungguh berani bukan si capung itu ? sungguh betapa terkejutnya si belalang karena tiba-tiba si capung ke rumahnya dan mengajaknya berbicara. Tegang banget sepertinya pembicaraan mereka, intinya dalam pembicaraan si capung ingin menanyakan kenapa belalang memutuskan kontak lagi dengan si capung, dan si belalang pun berbicara yang menurutnya itu pantas dibicarakan.
Padasaat ada tugas kelompok yang harus dilakukan, karena sudah ditanya ke teman-teman yang lain dan ternyata tidak ada yang bisa menyelesaikannya akhinrnya karena si capung ahli dibidang itu, belalang pun menghubungi capung lagi. Dan dari saat itu timbul rasa suka dari belalang terhadap capung. Apalagi capung pada saat itu menceritakan tentang dirinya yang begitu seru. Tetapi sejak itu, mereka tida ada lagi berkomunikasi hanya sebatas memohon bantuan saja. Fiuhh,,, mengapa rasa suka itu harus belakangan dateng yaa? Sahabatnya yang lain mengatakan agar tidak menyia-nyiakan orang yang menyanyangimu dan janganlah menunggu orang yang kamu suka jika ia sulit untuk mendapatkannya # kata bijak kone.
Akhirnya belalng ingin sekali jika ia kembali menghubungi capung, tapi belalang merasa tak enak karena belalang merasa tak sopan jika menghubunginya jikalau tidak ada keperluan. Seminggu kemudian, lupa karena apa akhinya mereka kembali saling menghubungi satu sama yang lain akibat dari buku yang dipinjam oleh belalang yang akhinya mempertemukan mereka kembali. Tetapi sampai saat ini mereka masih sebatas teman saja.
Sekian… menurut anda, kira-kira bagaimana hubungan si belalang ?

1 komentar:

  1. sebagai penulis awal, harus lebih banyak latihan agar karya yang dibuat menjadi semakin sempurna :)

    BalasHapus