Ini memang sebuah
cerita biasa saja, tetapi kurasa harus menarik
yeach, so let’s
check it out
Kodok
hijau adalah hewan yang sangat modis diantara teman-temannya. Dia mempunyai
tiga sahabat yang selalu mendampinginya di saat duka maupun suka. Diantaranya adalah
belalang, ulat dan burung parkit. Okay, awal ceritanya mereka masih dalam usia
remaja dan saling mencari jati diri mereka masing-masing. Tetapi si burung
parkit sudah mempunyai kekasih dan kodok pun juga sudah mempunyai kekasih,
tetapi kekasihnya ini begitu misterius karena selalu pergi jauh dan
meninggalkan dirinya. Tetapi dia terlihat selalu senang walaupun sih sebenernya
kangen juga, hehe. Beruntungnya kodok mempunyai tiga teman yang selalu setia
diajaknya berbagi cerita.
Burung
parkit adalah temannya yang cukup imut, cantik dan tidak bisa diam, karakternya
bisa dibilang seperti itu. Burung parkit sudah mempunyai kekasih dan kekasihnya
juga masih pergi di seberang kota untuk belajar menjadi pematuk yang hebat.
Selanjutnya,
teman si kodok yang lagi dua , yaitu belalang dan ulat belum mempunyai kekasih
sama sekali. Ulat adalah teman yang begitu polos dan lumayan berisi diantara
ketiga sahabat kodok, dia sangat suka sekali diam di rumah, entah apa yang
dilakukannya disana. Intinya hobinya adalah diam di rumah. Suatu hari, dia
didekati oleh cencorang, tapi kita tahu wajah cencorang itu begitu menyeramkan.
Ternyata di balik seranya wajah cencorang, dia menaruh hati pada ulat. Ulat awalnya
sangat takut tapi karena ketulusan hati dan kebaikan yang diperlihatkan oleh
cencorang akhinya ulatpun juga luluh hatinya dan berkat dukungan dari kodok,
parkit dan belalang akhinya si ulat mempunyai kekasih, yaitu cencorang.
Dan
intinya baru dua teman kodok yang sudah mendapatkan pasangan, tinggal si belalang
saja yang belum. Belalang itu cukup rupawan, postur tubuh yang cukup menarik
dan tinggi. Hems, sebenarnya belalang sangat menyukai kumbang karena keelokan
rupanya. Tetapi belalang hanya bisa melihatnya dari kejauhan, karena si kumbang
ternyata sudah mempunyai kekasih. Yahh, sungguh kasihan hati si belalang. Tetapi
si belalang cukup senang karena dia bisa sering berpapasan melihat keelokan
rupa dari si kumbang.
Setelah
lama berjalan, belalang mempunyai teman baru yang bernama dedalu. Dedalu ini
sih tidak mempunyai kekasih dan awalnya menjadi teman baik dari si belalang. Dan
ketika mereka sedang jalan-jalan si belalang kembali membuka hatinya dan dia
pun menyukai bedude, rupanya sih tidak begitu rupawan tetapi dia sangat humoris
sehingga belalng pun diam-diam menaruh hati padanya. Ia ceritakan itu pada
sahabatnya dan teman barunya. Setelah ditelusuri si bedude ini ternyata sudah
mempunyai kekasih juga tetapi berada di seberang pulau. Si belalangpun kembali
mengungkan niatnya.
Suatu
ketika, si bedude mengajak belalang pergi, alangkah senangnya saat itu hati si
belalang. Tetapi pada saat yang ditentukan, acara mereka tidak terlaksana
karena si belalang ada acara mendadak, setelah itu acara itu tidak pernah dilakukan
lagi di lain waktu. Sungguh malang memang… beberapa bulan kemudian belalang
mendapatkan info terupdate dari teman-teman sekitarnya dan ternya si dedalu
sering berdua dengan si bedude, sungguh berita itu membuat kesal buakan
kepalang hati si belalang. Sungguh ternyata temannya sendiri melakukan hal yang
seperti itu, jadi seperti ada musuh dibalik selimut. Hah? Tak habis piker si
belalang tentang hal itu. Dan hal itupun sedah menyebar luas, si dedalu dan
bedude pun akhinya meresmikan hubungan mereka. Dari sejak itu perilaku dedalu
yang baik berubah menjadi sok imut sekali di depan semua orang dan belalang pun
merasa tidak nyaman dengan hal itu dan memendam rasa kecewa terhadapnya. Tetapi
dia sadar, jika bukan kumbang ataupun bedude, dia pasti akan diberikan yang
terbaik oleh Tuhan sebagai kekasihnya kelak.
Kodok
juga ternyata mempunyai teman lawan jenis, namanya katak. Katak ini begitu baik
dan perhatian pada kodok sehingga kodok merasa nyaman berada di sampingnya,
tidak seperti dengan kekasihnya yang berada di seberang pulau itu. Hari demi
hari dan bulan dei bulan, kekasih si kodok tak kunjung datang memberikan
informasi dan intinya tak ada kejelasan tentang hubungan mereka yang jarak jauh
tersebut. Jadi si kodok merasa bersalah terhadap kekasihnya karena disini ia
dekat dengan katak dan intinya hubungan mereka melebihi teman seperti seorang
kekasih hanya saja hubungan mereka tidak diresmikan dan masih dalam tahap
pendekatan. Akhirnya tiba pada saat yang tepat dan juga karena si kodok merasa
terlalu banyak konflik yang dideritanya bersama kekasihnya iapun bersama katak
dan hidup bahagia.
Parkit,
ternyata disini juga banyak mempunyai penggemar. Tetapi satu penggemarnya telah
gugur dalam mendekatinya dan diapun masih mempunyai satu penggemar lagi. Ia pun
menanggapi penggemarnya itu dengan biasa saja, jadi ia menganggap hanya
berteman. Yang padahal temannya itu sendiri sudah memiliki kekasih. Hubungan antara
parkit ini denga penggemarnya cukuplah sulit. Dan pada akhinya karena
penggemarnya ini memperlakukan parkit dengan begitu baik, akhinya hal yang
dilakukan oleh penggemarnya itupun diceritakan parkit pada kekasihnya yang
berada di seberang lautan. Akhinya mereka bertengkar akibat hal tersebut,
karena si parkit ini mencintai kekasihnya pada akhinya hubungan antara parkit
dan penggemarnya itu diputuskan.
Suatu
hari saat si parkit, kodok dan ulat tidak ada, si belalang memberanikan diri
untuk merefresh pikirannya dengan pergi ke seberang sungai. Disana dia merasa
sangat nyaman dan tentram, tapi hal itu diusik oleh kedatangan capung dan
temannya yang juga pergi ke sungai itu. Disana mereka berkenalan satu sama lain,
akhirnya capung pun memberanikan diri untuk dekat dengan si belalang. Hems..
apakah capung yang akan menjadi pendamping si belalang? Ayook kita telusuri
lagi ceritanya…..
Awalnya
si belalang ini tak terlalu suka terhadap si capung, ia hanya menganggapnya
sebagai teman saja dan akhirnya si capung kehilangan kontak dengan si belalang.
Suatu ketika tanpa diketahui, si capung nekat menemui belalang di rumahnya. Sungguh
berani bukan si capung itu ? sungguh betapa terkejutnya si belalang karena
tiba-tiba si capung ke rumahnya dan mengajaknya berbicara. Tegang banget
sepertinya pembicaraan mereka, intinya dalam pembicaraan si capung ingin
menanyakan kenapa belalang memutuskan kontak lagi dengan si capung, dan si
belalang pun berbicara yang menurutnya itu pantas dibicarakan.
Padasaat
ada tugas kelompok yang harus dilakukan, karena sudah ditanya ke teman-teman
yang lain dan ternyata tidak ada yang bisa menyelesaikannya akhinrnya karena si
capung ahli dibidang itu, belalang pun menghubungi capung lagi. Dan dari saat
itu timbul rasa suka dari belalang terhadap capung. Apalagi capung pada saat
itu menceritakan tentang dirinya yang begitu seru. Tetapi sejak itu, mereka
tida ada lagi berkomunikasi hanya sebatas memohon bantuan saja. Fiuhh,,,
mengapa rasa suka itu harus belakangan dateng yaa? Sahabatnya yang lain
mengatakan agar tidak menyia-nyiakan orang yang menyanyangimu dan janganlah
menunggu orang yang kamu suka jika ia sulit untuk mendapatkannya # kata bijak
kone.
Akhirnya
belalng ingin sekali jika ia kembali menghubungi capung, tapi belalang merasa
tak enak karena belalang merasa tak sopan jika menghubunginya jikalau tidak ada
keperluan. Seminggu kemudian, lupa karena apa akhinya mereka kembali saling
menghubungi satu sama yang lain akibat dari buku yang dipinjam oleh belalang
yang akhinya mempertemukan mereka kembali. Tetapi sampai saat ini mereka masih
sebatas teman saja.
Sekian…
menurut anda, kira-kira bagaimana hubungan si belalang ?
sebagai penulis awal, harus lebih banyak latihan agar karya yang dibuat menjadi semakin sempurna :)
BalasHapus