Senin, 14 Oktober 2013

Desain Baju VISCUP

ini desain baju VISCUP, mohon kerjasamanya yaa untuk membeli biar sukses acara viscupnya :D

Rabu, 30 Januari 2013

Suksesi Korti Kelas Semester 2 A-Class Chemistry Education Department


Suksesi atau yang lebih dikenal di masyarakat umum adalah pemilu. Nah disini beda, jika kita berada di lingkungan mahasiswa, istilah suksesi-lah yang lebih sering digunakan. Suksesi Korti kelas baru untuk semester 2 ini dilaksanakan tanggal 28 Januari 2013 di Lab. Audio PUSKOM UNDIKSHA. Suksesi ini dipimpin langsung oleh Ketua Presidium Sidang yang sebelumnya menjabat sebagai Korti kelas semester 1, yaitu Rahayu. Nah disini, karena persaingan masing-masing calon cukup kuat, akhirnya didapatkan titik temu untuk melakukan voting. Hasil Voting terhadap 6 calon perangkat yang nantinya akan menjabat sebagai Korti, Sekretaris dan Bendahara adalah sebagai berikut :

Senin, 28 Januari 2013

Partikel Tuhan ? hems partikel apa ini ya?

hemms, guys, pastinya partikel Tuhan sedang boomingnya saat ini, ini adalah penemuan terbaru di bidang ilmu fisika. jadi ini salah satu kutipan dari http://www.tempo.co/read/news/2012/07/06/095415223/Apa-dan-Kenapa-Partikel-Tuhan

Penemuan partikel Tuhan pada Selasa, 3 Juli 2012, menjadi tonggak sejarah perkembangan fisika partikel. Dampak bagi orang awam adalah tidak ada lagi penjelasan sederhana tentang komposisi atom. Sebuah atom selama ini dikenal memiliki komposisi yang terdiri dari proton (bermuatan positif), elektron (bermuatan negatif), dan neutron (bermuatan netral). Tapi kini ada lagi tambahan Higgs-Boson.

Sabtu, 26 Januari 2013

Peraturan ya.. Hanya untuk Dilanggar Saja


Kata-kata diatas sangatlah sesuai dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Mengapa tidak? Hal ini dapat dibuktikan, jika kita ingin memastikannya dan peduli terhadap lingkungan di sekitar kita.
Gambar diatas saya dapatkan sendiri karena pengalaman saya. Awalnya dari hari kehari di tempat itu memang penuh sesak oleh parkirkan sepeda motor dan karena saya tidak pernah berhenti disana jadi saya tidak tahu ada papan larangan itu. Suatu ketika saya hendak ikut juga parkir dan saya tak sengaja melihat papan larangan parkir bagi pengguna sepeda beroda dua. Dan alhasil saya juga bingung hendak parkir dimana sekarang karena saat itu didekat saya memang tak ada sepeda motor yang parkir. Setelah saya telaah dan saya lihat langsung beberapa jam kemudian ternyata lahan parkir tadi penuh dengan deretan sepeda motor. Ternyata, tadi tidak ada sepeda motor yang parkir bukannya karena larangan itu baru dipasang tetapi karena saya sudah lebih dahulu sampai dan di waktu pagi-pagi buta.

Mengajar atau Berdagang


Mungkin hal ini idak bisa ditemukan di semua sekolah tapi hal ini jika kita telusuri ada di beberapa sekolah yang tidak terkena sorot public atau masyarakat yang hanya diam membisu melihat sutu kejadian ini.
Di suatu sekolah, entah ini hanya buah bibir para orang tua semata atau memang keadaan nyata. Ternyata dalam suatu sekolah ada saja masih kegiatan berjualan yang dilakukan oleh oknum-oknum guru, yang merupakan panutan dan pengajar di sekolah. Hal ini dilakukan hanyalah untuk mencari keuntungan semata. Maksud dari kejadian yang diperbincangkan dari tadi adalah masalah berjualan makanan yang di handel langsung oleh guru tersebut bukannya menyuruh orang lain yang seharusnya bertugas berjualan di kantin tapi gurulah yang secara bergantian berjualan di kantin sekolah.

Jumat, 25 Januari 2013

Resep : Cara alami menghitamkan rambut :)


          caranya sih agak konvensional, tapi guys cocok untuk dicoba daripada menggunakan berbagai macam shampoo yg banyak mengandung bahan kimia yang sebvenarnya kita para masyarakat awam belum mengetahui secara pasti apakah bahan kimia penyusun shampoo yang kita beli itu berbahaya atau tidak bagi kulit kepala dan rambut kita
  1. Siapkan beberapa ikat merang padi yang sudah kering, untuk jumlahnnya tergantung dari rambut yang ingin kita rawat supaya lebih hitam dan berkilau.
  2. Bakar merang padi yang sudah kita siapkan tersebut, sebaiknya merang yang kita bakar didalam wadah, supaya lebih mudah, dan terbuat dari tanah agar tidak ikut terbakar
  3. Merang padi yang sudah kita bakar dan menjadi abu tersebut, kita tambahkan air, sampai terendam semua, sambil diaduk-aduk supaya rata

hems, ini cerita saat itu


Hari ini tepatnya tanggal 20 Januari, aku sangat merasa terpuruk. Entah perasan itu datnganya darimana, seperti layaknya peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga. Awalnya saat ini aku mengikuti lomba dan saat perlombaan akan dimulai para hadirin termasuk undangan duduk aku tanpa sengaja melihat seorang lelaki dan memang sangat mirip dengannya. Hanya saja yang kulihat barusan tidak memakai kacamata. Sungguh benar-benar mirip dan membuatku kembali mengingat masa-masa yang dulu. Hems.. sungguh ingin kulupakan tetapi hal itu tak bisa dan diberikan cobaan seperti ini -.-
Okey, setelah itu aku tak lagi melihatnya, entah dia pergi kearah mana dan duduk dimana aku tak pikirkan lagi. Lalu saat itu aku asyik mendengarkan pembukaan. Saat perlombaan, sudah kulakukan semuanya sesuai dengan kemampuanku dan kulakukan dengan senyum saja semuanya. Dan aku yakin yang telah aku lakukan ini memang sesuai dengan ketentuan yang diberitahukan sebelumnya. Walaupun tadinya aku agak terkejut melihat lawan-lawanku yang lain yang sangat berbeda sekali penampilannya denganku.
Saat sebelum pengumuman kejuaraan diumumkan hatiku sangat kacau dan pikiranku sangat berkecamuk karena pikiranku sudah mengatakan bahwa aku tidaklah akan dapat memenangkan kejuaraan itu. Dan alhasil aku tak mendapatkan nya. Dan saat itu juga aku merasa sangat malu karena semua teman-temanku mendapatkan juara, benar-benar saat itu aku ingin menangis tetapi tak kulakukan dan kulakukan di rumah. Sungguh saat itu kucurahkan semua air mataku karena tak sanggup menerima kekalahan yang tak etis.

Senin, 07 Januari 2013

Cerita Empat Binatang Aneh


Ini memang sebuah cerita biasa saja, tetapi kurasa harus menarik
yeach, so let’s check it out

Kodok hijau adalah hewan yang sangat modis diantara teman-temannya. Dia mempunyai tiga sahabat yang selalu mendampinginya di saat duka maupun suka. Diantaranya adalah belalang, ulat dan burung parkit. Okay, awal ceritanya mereka masih dalam usia remaja dan saling mencari jati diri mereka masing-masing. Tetapi si burung parkit sudah mempunyai kekasih dan kodok pun juga sudah mempunyai kekasih, tetapi kekasihnya ini begitu misterius karena selalu pergi jauh dan meninggalkan dirinya. Tetapi dia terlihat selalu senang walaupun sih sebenernya kangen juga, hehe. Beruntungnya kodok mempunyai tiga teman yang selalu setia diajaknya berbagi cerita.
Burung parkit adalah temannya yang cukup imut, cantik dan tidak bisa diam, karakternya bisa dibilang seperti itu. Burung parkit sudah mempunyai kekasih dan kekasihnya juga masih pergi di seberang kota untuk belajar menjadi pematuk yang hebat.

Review : Kurikulum 2013


PEMBAHASAN
A.    Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a.       Perubahan proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dan proses penilaian dari berbasis output menjadi berbasis proses output  memerlukan penambahan jam pelajaran
b.      Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran (KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan)
c.        Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan
d.       Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sementara itu, Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya:
a.       Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
b.       Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
c.       Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum
d.       Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
e.        Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
f.       Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan
g.       Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Makalah : Sistem Pendidikan Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di dalam menghadapi berbagai kesulitan. Kenyataanya dewasa ini bangsa Indonesia sedang dilanda dan masih berada di tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di dalam bidnag pendidikan. Sesungguhnya semenjak jaman perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu, perlu adanya sistem yang mendasari pendidikan nasional di Indonesia. Maka dari itu pemerintah Indonesia membentuk Sistem Pendidikan Nasional yang kimi tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003. Dalam makalah ini kami membahas tentang pengertian Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Perundang-undangan yang Mengatur Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Sistem Pendidikan Nasional ?
2.    Peraturan Perundang-undangan apa saja yang mendasari Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia ?

1.3    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian Sistem Pendidikan Nasional.
2.    Untuk mengetahui Peraturan Perundang-undangan apa saja yang mendasari Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Sistem Pendidikan Nasional
a.    Pengertian sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani ”systema”, yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Sedangkan menurut Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).

b.    Pengertian Pendidikan Nasional
Menurut Sunarya (1996), Pendidikan Nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan, berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.  
Menurut Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa ”Pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

c.    Pengertian Sistem Pendidikan Nasional
Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, sistem pendidikan nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu suatu sistem yang besar dan kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem.
Menurut UU No.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1. Sistem Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Menurut UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

d.   Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis  serta bertanggung jawab.
Fungsi Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

Makalah : Jalur Pendidikan dan Pembangunan Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.
1.2         Rumusan Masalah
1.2.1   Apa perbedaan jalur perndidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah?
1.2.2   Bagaimana konsep pembangunan nasional?
1.2.3   Apa peranan pendidikan dalam pembangunan?
1.3         Tujuan Penulisan
1.3.1   Untuk mengetahui perbedaan jalur perndidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah
1.3.2   Untuk mengetahui konsep pembangunan nasional
1.3.3   Untuk mengetahui peranan pendidikan dalam pembangunan



1.4         Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
1.4.1  Para mahasiswa sebagai salah satu referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan masalah pendidikan dan pembangunan nasional
1.4.2  Bagi penulis sebagai  salah satu wahana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang menulis.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Perbedaan Jalur Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal
Menurut UU Sistem Pendidikan No.20 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1, Definisi Pendidikan adalah sebagai berikut :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Sementara pengertian dari jalur pendidikan nasional menurut Undang – Undang
UU Sistem Pendidikan No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 7
“Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.”
Ada dua jenis jalur pendidikan yaitu diantaranya jalur pendidikan sekolah, dan jalur pendidikan luar sekolah.

Makalah : Masyarakat Masa Depan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalamn masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai  luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengann indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Serentak dengan itu, melalui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan obyektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar asyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa depan.  Kualitas pendidikan Indonesia saat ini masih rendah dan bisa dibilang memprihatinkan. Masih sering dijumpai bangunan sekolah yang buruk kondisinya. Bahkan sekolah-sekolah yang beratapkan langit pun masih banyak. Siswa tidak mendapatkan pasokan buku yang memadai. Dan yang fatal lagi adalah mahalnya biaya sekolah. Padahal kita semua tahu bahwa pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara Indonesia. Inilah realita yang dialami dunia pendidikan di Indonesia.Kondisi diataslah yang  menghambat Indonesia untuk bisa bangkit mengatasi masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia serta tingginya angka pengangguran. Minimnya kualitas dan fasilitas pendidikan tentunya berdampak secara signifikan terhadap kualitas manusia itu sendiri. Begitu banyaknya masalah yang dihadapi pemerintah tentunya tidak bisa kita selesaikan secara cepat.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1         Apakah perkiraan terhadap masyarakat masa depan?
1.2.2         Bagaimana tuntutan pendidikan masa depan?
1.2.3         Bagaimana bentuk pendidikan masa depan?
1.2.4         Bagaimana komunikasi pada pendidikan masa depan?
1.2.5         Bagaimana pelayanan dalam pendidikan masa depan?
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1        Untuk mengetahui perkiraan terhadap masyarakat masa depan.
1.3.2         Untuk mengetahui tuntutan pendidikan masa depan.
1.3.3         Untuk mengetahui bentuk pendidikan masa depan.
1.3.4         Untuk mengetahui komunikasi pada pendidikan masa depan.
1.3.5         Untuk mengetahui pelayanan dalam pendidikan masa depan.

  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Perkiraan Terhadap Masyarakat Masa Depan
Sejarah masa lampau dan pengalaman – pengalaman, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini serta harapan masa depan menjadi tumpuan dari pendidikan. Melalui pendidikan masyarakat akan melestarikan nilai – nilai sosial kebudayaannya. Dalam UU – RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan bahwa “ pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa depan.” Bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan utamanya guru, kajian tentang masyarakat masa depan tersebut berdampak ganda yakni untuk dirinya sendiri dan kelak untuk siswa – siswanya. Untuk itu di bawah ini adalah paparan tentang perkiraan masyarakat masa depan serta akan diikuti dengan kajian tentang upaya pendidikan untuk mengantisipasinya.
Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Seperti yang dikemukakan sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional merupakan Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.”
Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Ciri – ciri yang akan dibahas adalah :
1.    Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
2.    Perkembangan Iptek yang makin cepat.
3.     Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.
4.     Kebutuhan / tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.


1.      Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini seakan – akan sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di dunia. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda – beda. Menurut Emil Salim (1990: 8-9) terdapat empat kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol. Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi, lingkungan hidup dan pendidikan. Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a)         Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan menggunakan teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Globalisasi iptek tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas negara.
b)         Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas – batas negara. Hal ini menyebabkan banyak kelompok – kelompok ekonomi yang berkembang misalnya Masyarakat Ekonomi Eropa untuk eropa barat dan NAFTA di Amerika Serikat. Globalisasi ekonomi ini telah menyebabkan negara hanya bertapal batas politik saja, sedang dari segi ekonomi semakin kabur saja. Peristiwa ekonomi di suatu negara seperti krisis moneter di Indonesia akan berdampak pula pada hampir seluruh dunia.
c)          Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan Internasional yang mencapai puncaknya pada Konferensi PBB mengenai Lingkungan Hidup dan Pembangunan pada awal Juni di Brasil. Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu juga akan berdampak pada negara lainnya. Contohnya kebakaran hutan yang asapnya sampai ke negara – negara tetangga.
d)         Bidang pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya – budaya nusantara. Di samping terpaan – terpaan gagasan – gagasan dalam pendidikan, globalisasi juga menerpa setiap individu manusia melalui radio, TV, dan Internet. Ke semua itu akan mempengaruhi wawasan, pikiran, dan bahkan perilaku manusia.
2.Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
                        Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepataan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis ( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ). Segi landasan ontologis objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang dapat dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya piranti yang membantu alat indra tersebut. Dari segi epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Dengan mulai meninggalkan metode deduksi ala Aristoteles dan beralih kepada teori Darwin. Charles Darwin mempelopori penggabungan metode deduktif dengan metode induktif dan dengan mengajukan hipotesis, maka sekarang dikenal sebagai daur hipotetiko-dedukto-verifikatif dalam metode ilmiah ( filsafat ilmu. 1981: 15 dan 156 ), ataupun model induktif-hipotetiko-deduktif dalam proses penelitian ( Raka Joni, 198: 6 ). Perkembangan ilmu yang terakhir ini ialah penyusun suatu teori atau ilmu teoritis sebagai kerangka pemikiran yang menjelaskan gejala dan hubungan yang diperoleh dalam pengujian empiris dan selanjutnya dapat meramalkan dan menentukan cara mengontrol hal – hal itu. Selanjutnya landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan untuk apa iptek itu dipergunakan secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Dan terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni :
1. Penelitian dasar ( basic research )
2. Penelitian terapan ( applied research )
3. Pengembangan teknologi ( technological development )
4. Penerapan teknologi
            Ilmu itu adalah kekuasaan seperti yang diucapkan Francis Balkon, karena ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan atas :
-          Manusia, yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksloitasi menusia itu.
-          Kebudayaan, yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai–nilai budaya yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
-          Alam, yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan seluruh kehidupan di bumi. Untuk itu iptek merupakan salah satu kunci keberhasilan kita di masa depan.
      Segala sesuatu itu pasti ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan begitu pula dengan iptek bisa menjadi peluang dan tantangan. Peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek tersebut secara dini dan apabila masyarakat belum siap menerimanya maka akan berubah menjadi tantangan. Untuk itu diharapkan di masa – masa mendatang lahir pakar – pakar iptek yang menguasai secara mendalam dan memiliki wawasan yang luas dan mampu bekerja secara disiplin dan tetap berpijak pada budaya indonesia.
3.Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi masyarakat industri dan informasi. Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi.
4. Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan.

2.2    Tuntutan Pendidikan masa depan
Membicarakan tentang tuntutan pendidikan masa depan maka erat kaitannya juga dengan tuntutan masyarakat masa depan dimana peserta didik adalah bagian dari masyarakat masa depan tersebut. Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat tentulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”. Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis individual ( Charter dan Jones, 1973 dari Raka Joni 1983 : 24 ).
Dalam upaya menjadi menusia masa depan banyak tantangan – tantangan yang akan dihadapi seperti : kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi berbagai bidang. Berdasarkan acuan normatif yang berlaku ( UU RI No 2 / 1989 beserta peraturan pelaksanaanya ) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan Indonesia, yang dapat dianggap profil menusia Indonesia di masa depan. Salah satu ketentuan yang penting pada perundang – undangan itu adalah wajib belajar sembilan tahun yaitu SD, SMP dan SMK/SMA. Dalam penjelasan PP RI No 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar ( penjelasan pasal tiga ) dikemukakan tujuan – tujuan pendidikan dasar tersebut, sebagai berikut :
a. Pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi sekurang – kurangnya mencangkup   upaya untuk :
1) Memperkuat dasar keimanan dan ketakwaan.
2) Membiasakan untuk berperilaku yang baik.
3) Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar.
4) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
5) Memberikan kemampuan untuk belajar
6) Membentuk kemampuan belajar.
b. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota masyarakat sekurang– kurangnya mencangkup upaya :
- Memberkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat.
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam masyarakat.
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehudupan bermasyarakat.
c. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai warga negara sekurang – kurangnya mencangkup upaya untuk :
- Mengembangkan perhatian dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara RI.
- Menambahkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara.
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat manusia mencangkup upaya untuk :
- Meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
- Meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia.
- Memberikan pengertian tentang ketertiban dunia.
- Meningkatkan kesadaran pentingnya persahabatan antar bangsa.
e. Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah dalam menguasai kurikulum yang diisyaratkan.
Tuntutan manusia di masa depan menyebabkan manusia diarahkan pada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan unuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan. Beberapa diantaranya adalah :
Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural dan lingkungan.
Kreativitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi ( sekretariat bersama, 1989: 10 ).
Bertolak dari tesis ketidakpastian, Makaminan Makagiansar ( 1990: 5-6 ) mengemukakan pentingnya mengembangkan empat hal pada peserta didik, yakni :
1)        Kemampuan mengantisipasi ( anticipate ) perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan.
2)    Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan mengatasi situasi ( cope )
3)    Kemampuan mengakomodasi ( accomodate ), utamanya perkembangaan iptek serta perubahan yang diakibatkannya.
4)    Kemampuan merorientasi ( reorient ), utamanya kemampuan seleksi ( filter) terhadap arus informasi yang memborbardirnya.
Akhirnya dikemukakan pendapat Mayjen Sajidiman ( 1972: 10-11) yang menekankan kemampuan yang diperlukan manusia indonesia berdasarkan fungsinya, yakni:
-          Pekerja yang terampil yang menjadi bagian utama dari mekanisme produksi yang harus lebih efektif dan efisien.
-          Pemimpin dan manajer yang efektif, yang memiliki kemampuan mengendalikan pelaksanaan dengan cakap dan berwibawa.
-          Pemikir yang menentukan arah perjalanan dan melihat segala kemungkinan di hari depan.

2.3    Bentuk Pendidikan Masa Depan
Ketidakpuasan pada apa yang ditawarkan sistem pendidikan yang didesain pemerintah hingga saat ini memang relatif. Akan tetapi, dari realitas inilah harusnya lahir upaya-upaya dan kreativitas menciptakan pola-pola pendidikan masa depan yang tidak membuat anak terbebani saat menemukan kata belajar Mesti diakui secara obyektif tidak semua langkah dan kebijakan pemerintah itu buruk sama sekali. Namun, apa yang diputuskan pemerintah terkait pendidikan diyakini belumlah menyentuh pada hal mendasar yang seharusnya diperbaiki dalam sistem pendidikan nasional. dan menurut kelompok kami, ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh semua elemen masyarakat untuk mewujudkan bentuk pendidikan masa depan yang inovatif dan adaptif;  
1.      Pertama, susunlah Sistem Pendidikan Nasioanl yang komprehensif dan aplikatif. Dengan sistem yang komprehensif, diharapkan proses dan praktik pendidikan mengalami perbaikan berkelanjutan pada semua aspek dan perangkatnya. Sistem yang aplikatif mampu mendorong proses pendidikan bermutu demi peningkatan daya saing bangsa serta pada saat yang sama bisa mendorong terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. Tidak terjebak pada persoalan-persoalan cabang semata, semisal polemik UN yang berkepanjangan. Sebagai acuan kurikulum bernama KTSP yang menyatakan konsep penilaian seorang siswa berdasarkan pada tiga aspek: Kognitif , afektif, dan psikomotorik. Nah tenyata aplikasinya? Mereka hanya mementingkan aspek kognitif (lewat soal-soal UN) sebagai "penilaian akhir" siswa. Ibarat peribahasa: bak menelan ludah sendiri. Berarti juga sebenarnya mereka melakukan pembodohan dengan memaksa membebani siswa dengan aspek selain aspek kognitif, yang sebenarnya itu tidak akan dipertanyakan/diujikan.
2.      Kedua, segera selesaikan program Wajib Belajar 9 Tahun dan meningkatkannya menjadi Wajib Belajar 12 tahun. Implikasi dari kebijakan ini adalah pemerintah wajib menyediakan segala fasilitas demi terpenuhinya kesempatan belajar bagi seluruh rakyat Indonesia. Juga diselenggarakan sistem pendidikan murah, tapi berkualitas semisal sekolah terbuka atau sekolah rakyat, termasuk pendidikan darurat di daerah rawan konflik plus rawan bencana alam.
3.      Ketiga, meningkatkan kesejahteraan dan penghargaan terhadap peran guru sebagai pilar utama pendidikan dan pembangunan bangsa. Hingga tidak ada lagi guru yang mempunyai pekerjaan sampingan di sekolah maupun di luar sekolah. Namun, peningkatan kesejahteraan guru ini tidak hanya meningkatkan besaran gaji saja, melainkan pada saat yang sama meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu, sistem penggajian harus dikaitkan dengan peningkatan kinerjanya.
4.      Keempat, melaksanakan amanat pasal 31 ayat (4) Perubbahan UUD 1945 tentang alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD secara efektif dan efisien yang disertai peningkatan pengawasan penggunaan anggaran pendidikan, agar tidak mengalami penyelewengan anggaran. Isu yang terakhir didapat adalah rencana pemerintah untuk menurunkan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2010. Anggaran pendidikan  yang justru seharusnya dinaikkan karena banyak persoalan pendidikan yang mesti dibenahi. Anggaran pendidikan tahun 2010 ditargetkan senilai Rp 195,63 triliun atau berkurang Rp 11,7 triliun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 207,41 triliun. Dengan anggaran Rp 195,63 triliun, anggaran pendidikan 2010 setara dengan 20,6 persen dari total RAPBN 2010. Anggaran pendidikan tahun 2009 sebesar 21 persen dari APBN. Penurunan ini karena anggaran 2010 difokuskan untuk pemulihan perekonomian nasional dan pemeliharaan kesejahteraan rakyat. Nah, kalau sudah begini kita perlu tanyakan kembali komitmen pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia.
5.      Kelima, mengefektifkan proses pendidikan yang menanamkan jiwa kebebasan dan kemandirian melalui peningkatan keterampilan hidup (life skills). Kurikulum diarahkan kepada pengembangan pengalaman belajar yang seimbang dari aspek intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ), sehingga peserta didik memiliki kecakapan hidup yang relevan dengan kebutuhan mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.  Kerinduan untuk bisa menghadirkan belajar yang menyenangkan buat anak dan mengembangkan potensi unik setiap anak mendorong semakin tumbuhnya sekolah rumah atau homeschooling serta pendidikan alternatif lainnya. Belajar dipahami tidak mesti di sekolah, tetapi di mana saja, kapan saja, dan bersama siapa saja, dengan meletakkan tanggung jawab utama pelaksanaannya oleh keluarga. Kegelisahan dan keresahan pada sistem pendidikan nasional yang andal untuk melahirkan sumber daya manusia berbobot bagi mereka yang peduli pada masa depan bangsa ini memang bisa membuat frustrasi. Namun, di tengah situasi tersebut, bertindak nyata yang bisa menginspirasi perbaikan pendidikan saat ini sangat dibutuhkan anak-anak kita.
6.      Keenam, melakukan perbaikan mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan menuju menajemen pendidikan yang lebih adil antara desa dan kota untuk mengembangkan kemampuan dan potensi daerah. Dengan ini diharapkan terjadi peningkatan partsisipasi masyarakat luas yang pada gilirannya akan memunculkan tanggung jawab terhadap hasil dan dampak pendidikan di Indonesia yang lebih bermakna secara merata dari pusat hingga pelosok daerah.

2.4    Komunikasi Pendidikan Masa Depan
Revolusi informasi telah mengubah sistem komunikasi dunia dewasa ini, sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi kita untuk berinteraksi dengan dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi sangat mudah, efisien, dan fleksibel. Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Arus globalisasi telah memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih dioptimalkan oleh jaringan informasi yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan informasi sudah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan demikian, masuknya pengaruh globalisasi telah mengubah pendidikan kita sehingga lebih bersifat jejaring, terbuka dan interaktif, beragam, multidisiplin, serta berorientasi produktivitas kerja “saat itu juga” just on time dan kompetitif.
Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pembeelajaran jarak jauh (distance learning). Oleh karena itu, izin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh perlu diubah supaya kerja sama internasional dan pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan oleh semua institusi yang berdedikasi. Penyelenggaraan pendidikan terbuka jarak jauh perlu dijadikan sebagai salah satu strategi penting yang Implementasinya dapat dilakukan bersama antar lembaga pendidikan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada rak buku. Kemudian, tahapan pengenalan teknologi informasi ke daerah dilakukan dengan pola cross subsidi (subsidi silang). Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif seperti CD room, multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan tv dan video. Yang lebih menarik lagi, dengan adanya teknologi informasi dan internet, ilmu pengetahuan tidak lagi terpusat pada bangku sekolah formal. Seseorang akan dengan mudah memperoleh pengetahuan dari mana saja. Hal ini merupakan tantangan terakhir bagi dunia pendidikan formal.
Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Pergeseran paradigma tersebut di antaranya adalah:
Pertama, distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti bahwa nantinya pengetahuan tidak lagi terpusat di lembaga pendidikan formal akan tetapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan sangat kondusif untuk long life learning (pembelajaran sepanjang hidup ). Oleh karena itu, batasan usia tidak akan menjadi kendala lagi untuk belajar formal, masyarakat tidak akan menilai seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kemampuan profesional akan menentukan karir seseorang.
Kedua, resource sharing (berbagi sumber). Penjelasan untuk hal ini mencakup kemampuan untuk memproduksi informasi dan pengetahuan serta melakukan resource sharing yang bertumpu pada teknologi informasi, yang pada akhirnya akan sangat menguntungkan produsen pengetahuan dan masyarakat pada umumnya.
Ketiga, collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini, guru tidak memiliki jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok menjadi penting dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based (pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).
Keempat, training for trainer (pelatihan) menjadi sangat penting sekali untuk tetap menjaga kemampuan dosen sebagai mediator dalam ketiga proses utama yang di emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kelima, masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan penilaian (audit dan akreditasi) terhadap kemampuan seseorang. Oleh karena itu, ijazah sekolah belum tentu menjamin kemampuan seseorang.
Keenam, proses transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif akan dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi, kemampuan menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak dan cepat, terbukanya berbagai inovasi, bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru, pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu memprediksi dan merencanakan masa depan, teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan.
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang pesat, namun belum merata pada semua negara. Perkembangannya di negara berkembang masih sangat lambat karena didominasi oleh negara – negara maju. Untuk itu diperlukan upaya – upaya untuk merebut teknologi tersebut. Namun, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1.      Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
2.       Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan signal yang beragam.
3.       Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT ( video display terminal ), surat kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
4.      Di media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ). Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai masyarakat masa depan.

2.5    Pelayanan Pendidikan Masa Depan
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi. Oleh karena itu, manusia masa depan tersebut semakin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan yang diberikan oleh pemangku profesi tertentu, atau layan profesional, akan semakin penting untuk kebutuhan masyarakat tersebut. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, “ suatu vokasi khusus yang mempunyai ciri-ciri: Expertise (keahlian), responsibility (tanggung jawab), corporateness (kesejawatan)” . profesi sebagai suatu vokasi (vocation) yang memerlukan teknik dan prosedur kerja yang harus dipelajari secara sengaja dan dalam jangka waktu tertentu untuk diabdikasn sebagai layanan untuk kemaslahatan orang lain, serta ditandai oleh ketanggapana yang bijaksana (informed responbility) yang didasari oleh filosofi tentang pekerjaannya. Robert W. Richey (1974) dan D. Westby- Gibson (1965) mengemukakan berbagai ciri profesi (dari profesionalisasi jabatan guru, 1983: 4.6) yaitu;
1.    Lebih mengtamakan pelayanan kemanusian yang ideal, dan layanan itu memperoleh pengakuan masyarakat (harus dilakukan oleh pemangku profesi tersebut).
2.    Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan itu (pendidikan/pelatihan prajabatan).
3.    Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang kompeten yang dipebolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
4.    Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggtaan, serta tingkah laku, sikap dan cara kerja dari anggotanya itu.
5.    Terdapat organisasi profesi yang kan berfungsi menjaga/meningkatkan layanan profesi dan melindungi kepentingan serta kesejahteraan anggotanya.
6.    Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk menggembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.
Profesionalisasi merupakan proses pemantapan profesi sehingga memperoleh status yang melembaga sebagai profesional, di dalamny akan terkait dengan permasalahan akreditasi, sertifikasi, dan izin praktek. Mc Cully mengemukakan enam tahap dalam proses profesionlisasi yakni:
a.    Penetapan dan pemantapan layanan unik yang diberikan oleh suatu profesi sehingga memperoleh pengakuan masyarakat dan pemerintahan. Contoh: layanan unik para dokter, dan apabila dilakukan oleh pihak lain akan ditudeh sebagai dokter palsu.
b.    Penyepakan antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan prajabatan tentang standar kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh setiap calon profesi tersebut.
c.    Akreditasi, yakni pengakuan resmi tentang kelayakan suatu program pendidikan prajabatan yang ditugasi menghasilkan calon tenaga profesi yang bersangkutan. Penilaian kelayakan itu meliputi antara lain: tujuan dan filosofi pendidikannya, isi program, fasilitas pendukungnya, ketenagakerjaan, pelaksanaa program dan sebagainya.
d.   Mekanisme sertifikat dan pemberian ijin praktek
Sertifikai merupakan pengakuan resmi kepada seseorang yang memiliki kompetensi yang diprasyaratkan oleh profesi tertentu. Meskipun demikian, tenaga pemula tersebut harus dapat membuktikan kemandirianya dalam memberikan layanan sesuai dengan kode etik profesi sebelum memperoleh rekomendassi organisasi profesi untuk mendapatkan ijin praktek. Hal terakhir itu bertujuan melindungi masyarakat dalam upaya memperoleh layanan yang bermutu.
e.    Baik secara perseorangan maupun kelompok, pemangku profesi bertanggung jawab penuh terhadap segala aspek pelaksanaan tugasnya yakni kebebasan mengambil keputusan secara profesional. Penilaian pihak lain haruslah berupa penilaian sesaama ahli yang ssederajat “Independent Judgement” merupakan ciri esensial dari profesionalitas.
f.     Kelompok profesional memiliki kode etik, yang berfungsi ganda yakni:
1.    Perlindungan terhadap masyarakat agar memperoleh layanan yang bermutu.
2.    Perlindungan dan pedoman peningkatan kualitas anggota.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa masyarakat masa depan dengan kecendrungan globalisasi, utamanya dalam perkembangan iptek dan arus informasi yang makin dipercepat, akan menjadi masyarakat yang menuntut kualitas layanan profesional yang optimal. Hal ini terus diimbanggi dengan peningkatan tenaga profesional secara berencana dan sistematis, baik pada pendidikan prajabatan maupun pendidikan dalam jabatan. Pembinaan tersebut meliputi semua aspek ketenagaan, baik aspek wawasan maupun aspek teknis dan prosedur kerja dari layanan tersebut. Sehubungan dengan kecendrungan permasalahan manusia yang bersifat holistik dan memerlukan penanganan multidisiplin, maka tuntutan mutu layanan profesional tersebut semakin tinggi pula. Hal itu menuntut suatu kerja sama antarnegara profesional yang semakin erat. Dengan demikian, kualitas hidup dan kehidupan manusia dalam masyarakat di masa depan akan lebih baik lagi.





BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dalam UU – RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan bahwa “ pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa depan.” Dalam upaya menjadi menusia masa depan banyak tantangan – tantangan yang akan dihadapi seperti : kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi berbagai bidang. Untuk mewujudkannya dapat dilakukan dengan melakukan bentuk pendidikan yang lebih inovatif dan adaptif.
Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pembelajaran jarak jauh (distance learning). Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi informasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Pergeseran paradigma tersebut di antaranya adalah:
Ø  Distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi)
Ø  Resource sharing (berbagi sumber)
Ø  Collective wisdom (kebijaksanaan kolektif)
Ø  Training for trainer (pelatihan)
Ø  Masyarakat dan dunia professional
Ø  Proses transformasi budaya
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.
Profesionalisasi merupakan proses pemantapan profesi sehingga memperoleh status yang melembaga sebagai profesional, di dalamnya akan terkait dengan permasalahan akreditasi, sertifikasi, dan izin praktek.



3.2 SARAN
Melalui makalah ini, kami harapkan agar kedepannya pendidikan di Indonesia, menjadi semakin lebih berkualitas lagi dengan melahirkan generasi-generasi muda yang mempunyai kualitas SDM (sumber daya manusia) yang tinggi.