Mungkin hal ini
idak bisa ditemukan di semua sekolah tapi hal ini jika kita telusuri ada di
beberapa sekolah yang tidak terkena sorot public atau masyarakat yang hanya
diam membisu melihat sutu kejadian ini.
Di suatu
sekolah, entah ini hanya buah bibir para orang tua semata atau memang keadaan
nyata. Ternyata dalam suatu sekolah ada saja masih kegiatan berjualan yang
dilakukan oleh oknum-oknum guru, yang merupakan panutan dan pengajar di
sekolah. Hal ini dilakukan hanyalah untuk mencari keuntungan semata. Maksud
dari kejadian yang diperbincangkan dari tadi adalah masalah berjualan makanan
yang di handel langsung oleh guru tersebut bukannya menyuruh orang lain yang
seharusnya bertugas berjualan di kantin tapi gurulah yang secara bergantian
berjualan di kantin sekolah.
Hal ini hanyalah menambah beban guru saja di
sekolah karena mendapat tugas tambahan yaitu berjualan di kantin sekolah.
Tetapi menurut saya hal ini tak memberatkan para guru tetapi sungguhlah
menyenangkan bagi mereka karena dapat menguntungkan jika dilihat dari sisi uang
masuknya. Tapi jika dilihat dari segi yang lain tentunya waktu untuk mengajar
dan konsentrasi dalam mengajar murid di sekolah menjadi terpecah dua, yaitu
memikirkan bagaimana agar siswa mengerti akan pelajaran yang diajarkan dan
bagaimana caranya agar barang yang dijual di kantin sekolah dapat laris manis
dibeli oleh seluruh siswa. Yah, memang hal ini hanya beberapa orang saja yang
mungkin meyorot kejadian ini dan memeberikan komentar tentang hal tersebut,
akankah itu baik ataupun buruk.
Sebenarnya
dalam memberikan komentarpun masyarakat juga menjadi takut apalagi jika anak
mereka sedang mengikuti pelajaran di bangku sekolah tersebut, takutnya akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar anak mereka jika hal yang mungkin membuat
masyarakat risau tersebut diutarakan, hehe..
Sebaiknya ini
hanyalah sebuah cerita yang bisa kita jadikan acuan, untuk bercermin kembali
pada diri kita masing-masing jika kita menjadi seseorang dalam kehidupa
masyarakat. Apalagi jika kita menjadi orang yang berpengaruh di tengah-tengah
masyarakat. Hendaknya kita bisa menyelaraskan tentang apa yang kita pikirkan,
apa yang kita utarakan di hadapan khalayak dan apa yang anatinya kita alakukan
agar sesuai dan mematuhi norma-norma yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar