Sabtu, 13 Oktober 2012

Menjelaskan Gaya dan Gerak

1.     Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pembagian Gerak dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.
*  Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3, yaitu :
1.        Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2.        Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3.        Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
*  Berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan dengan lintasannya yang lurus. Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Rumus GLB :
s = v.t
2.      Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. GLBB dibagi menjadi 2 macam, yaitu GLBB dipercepat(gerak buah jatuh dari pohonnya) dan GLBB di perlambat (gerak benda dilempar ke atas).
Rumus GLBB :
               vt = vo + a.t
               vt2 = vo2 + 2.a.s
               s = vo.t + ½ a.t2

2.     Gaya
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat mengakibatkan perubahan – perubahan sebagai berikut :
1) benda diam menjadi bergerak
2) benda bergerak menjadi diam
3) bentuk dan ukuran benda berubah
4) arah gerak benda berubah
Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Dimana 1N=105dyne.
Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
a = F/m
*  Macam – macam gaya, dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.
*      Berdasarkan penyebabnya, gaya dikelompokkan sebagai berikut : (1) gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin, (2) gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari magnet, (3) gaya gravitasi, gaya tarik yang diakibatkan oleh bumi, (4) gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas dan (5) gaya listrik, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
*      Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi : (1) gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung bersentuhan dengan benda dan (2) gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya tidak bersentuhan dengan benda.

*  Menggambar Gaya
Gaya merupakan besaran vektor ( memiliki nilai dan arah). Oleh karena itu, gaya dapat digambarkan dengan menggunakan diagram vektor .

Selasa, 02 Oktober 2012

Esai : Nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Pelaksanaan OKK Undiksha 2012


Setiap universitas atau perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia pastinya menyelenggarakan “ospek” atau yang lebih dikenal sekarang dengan OKK (Orientasi Kehidupan Kampus). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun ajaran baru kepada seluruh mahasiswa baru dari suatu universitas. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja sendiri, setiap tahunnya melaksanakan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada hal-hal baru yang akan diterima nantinya di universitas tersebut.
Universitas Pendidikan Ganesha yang bertempat di daerah Singaraja-Bali adalah suatu universitas yang memiliki visi yang dikembangkan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Disini Undiksha itu sendiri menyelenggarakan Nilai-nilai dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di tingkat kependidikan, non-kependidikan, S1 dan pascasarjana. Untuk itu, setiap tahunnya Undiksha melaksanakan Orientasi Kehidupan Kampus yang didasari oleh nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sesuai misinya universitas ini  mengharapkan agar seluruh mahasiswanya memiliki kemampuan akademis dan profesionalitas yang tinggi sehingga mampu menghadapi masa depan yang teru berkembang setiap saat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena duduk di perguruan tinggi adalah pendidikan formal terakhir setelah menempuh sekolah menengah atas, untuk itu proses akademiknya pun berbeda. Karena di perguruan tinggi mahasiswa lebih diajarkan mandiri an lebih mengutamakan pengembangan pla piker mahasiswa. Jadi, melalui Orientasi Kehidapan Kampus inilah jalan yang baik untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus, khususnya Undiksha.
Di era globalisasi ini, setiap perguruan tinggi harus menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga hal, yaitu pendididkan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan dan pengajaran berarti berlangsungnya proses pewarisan ilmu pengetahuan. Disini terlihat peran guru pengajar dan kakak mahasiswa yang memberikan kita informasi mengenai ilmu pengetahuan dan informasi yang didapat selama duduk di bangku kuliah. Dan kewajiban untuk kita untuk mewariskan ilmu tersebut kepada adik kelas mahasiswa kelak dan yang membutuhkan.
Yang kedua, yaitu penelitian dan pengembangan, kegiatan ini sangat penting dilakukan karena jika  kita hanya menguasai teori semata tentu tidak akan ada gunanya. Seperti pepatah mengatakan, “teori tanpa praktek lumpuh dan praktek tanpa teori buta”. Jadi hubungan antara ilmu dan penelitian serta pengembangan itu sangat erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama yang lainnya. Disini penelitian berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang kita dapat. Penelitian di perguruan tinggi juga tidak hanya dilakukan untuk penelitian yang bisa langsung diterapkan dalam jangka pendek tetapi juga sekaligus yang berguna bagi masa mendatang saat mahasiswa telah bergabung dalam masyarakat.
Tri dharma yang terakhir yaitu pengabdian kepada masyarakat, para mahasiswa yang telah mendapatkan ilmu pengetahuan melalui berbagai macam penelitian bisa langsung diterapkan dengan terjun mengabdi kepada masyarakat. Dapat terlihat jelas hasil penerapan dari ilmu dan penelitian yang kita lakukan selama duduk di perguruan tinggi. Aktivitas  ini sendiri  dapat dilakukan atas inisiatif individu maupun kelompok tanpa mencari keuntungan tetapi dengan cara mengabdi tadi. Kegiatan ini sangat menguntungkan dari berbagai pihak, yaitu sangat membantu masyarakat, membanggakan bagi almamater perguruan tinggi dan juga bisa menjadi mahasiswa yang terlatih tentunya mengharumkan nama baik orang tua.
Jadi alangkah baiknya jika perguruan tinggi yang ada di Indonesia khususnya di Bali untuk menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tetapi hal ini tak serta merta dapat berhasil untuk dilaksanakan tanpa adanya keselarasan antara perguruan tinggi, tenaga pengajar dan mahasiswanya, untuk itu disini kita juga belajar untuk selaras dan saling menghormati satu dengan yang lainnya. Juga diperlukan wawasan yang cukup dan kreatifitas mahasiswa dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, suatu perguruan tinggi harus dituntut kreatif, inovatif sehingga mampu menyelenggarakan nilai-nilai tersebut. Untuk terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi maka perlu dikembangkan suatu wadah kegiatan dimana para mahasiswa dapat berkumpul bersama untuk saling bertukar pikiran secara bebas bertanggung jawab. Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan lain sebagainya. Karena di wadah inilah mahasiswa dapat mengutarakan pendapatnya secara demokratis bebas bertanggung jawab dan juga untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa di lingkungan kampus.
Selain itu, mahasiswa hendaknya diajak untuk turun langsung ke masyarakat dengan melakukan pengabdian, seperti membantu panti asuhan, membersihkan areal pantai, menanam seribu pohon di areal tandus dan areal sering terjadinya bencana banjir. Hal ini akan meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Dalam pembelajaran di kelas, mahasiswa juga hendaknya diberikan kesempatan secara individu dan kelompok untuk mengulas dan membahas gejala-gejala social yang ada di masyarakat, agar timbul perasaan untuk bisa hidup di masyarakat. Serta agar tetap tercapainya hubungan yang baik antara perguruan tinggi dengan mahasiswanya, hendaknya dilakukan kegiatan-kegiatan seperti diskusi, pers, seminar, dan lain-lain.
Di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), sebagai mahasiswa baru tahun ajaran 2012 telah merasakan kegiatan penunjang nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yaitu mahasiswa baru secara bebas bertanya mengenai informasi kepada panitia orientasi kehidupan kampus ketika kurang jelas atas tugas yang diberikan. Dan juga setelah pelaksaan orientasi, diadakan ramah tamah (ratam) antar se-agama, se-fakultas dan se-jurusan. Ini dilakukan agar para mahasiswa baru lebih mengenal kegiatan akademik di perguruan tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua juga telah ditunjukkan kepada mahasiswa baru, yaitu dengan diberikannya berbagai tugas. Dalam tugas tersebut secara tidak langsung mahasiswa baru diajak untuk turun langsung ke lapangan mencari informasi dalam rangka menjawab berbagai tugas tersebut. Sebagai contoh, saat orientasi diberikan tugas membuat PKM-Hibah, yaitu suatu upaya untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar kelak akan menjadi anggota masyarakat  yang mempunyai kemampuan akademis dan professional dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya tersebut. Contoh yang kedua adalah tugas yang diberikan oleh suatu organisasi Agama Hindu yang berada di lingkungan kampus KMHD Yowana Brahma Vidya, yaitu untuk mencari tahu sejarah Pura Kahyangan Tiga di daerah masing-masing mahasiswa. Hal ini mengajak mahasiswa untukmelakukan penelitian dan turun langsung ke pura tersebut untuk mencari tahu sejarah berdirinya pura tersebut.
Untuk pengabdian kepada masyarakat, Undiksha sendiri telah menerapkannya walau masih menjadi mahasiswa baru. Dengan diberikannya tugas untuk menyusun sebuah gagasan atau ide tertulis tentang “Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat” yang logis. Tugas ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepekaan terhadap lingkungan sekitar walaupun masih menjadi mahasiswa baru. Dan dengan cara inilah dapat mendorong kreatifitas para mahasiswa dalam menuangkan ide-ide cemerlangnya dalam pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan setelah orientasi kehidupan kampus.
Berbagai hal ini sangat berguna selain tujuan dari orientasi mahasiswa baru adalah mengenalkan perguruan tinggi Undiksha kepada masyarakat tetapi juga secara tidak langsung menanamkan ajaran dari Tri Dharma Perguruan Tinggi kepara masing-masing mahasiswa. Hendaknya kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat orientasi kehidupan kampus tetapi juga dilaksanakan saat kegiatan belajar. Dan tentunya kegiatan penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi harus inovatif dan kreatif agar mahasaiswa tidak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan tersebut tetapi selalu bersemangat dan fokus.
Selain itu, para mahasiswa baru Universitas Undiksha Singaraja juga diharapkan untuk memilih salah satu dari dua puluh empat jenis unit kegiatan mahasiswa (UKM). Karena hal ini adalah salah satu wadah dimana mahasiswa dapat menuangkan gagasan dan idenya sesuai minat dan bakat mahasiswa. Disini juga berguna dalam menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungannya.
Jadi melalui penjelasan tadi, sudah jelas bahwa sejak menjadi mahasiswa baru pun, Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Ganesha telah menerapkan nilai-nilai dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jika hal ini terus dilakukan secara terus menerus ke generasi berikutnya, sudah jelas lulusan universitas ini akan menjadi sosok yang berguna di mata masyarakat dan mempunyai daya saing yang tinggi.


Pengabdian pada Masyarakat dengan Cara Memberikan Pelajaran CaLisTungBar Kepada Anak Kurang Mampu


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan para mahasiswa sebagai toleransinya pada lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu dari butir Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, disinilah wadah mahasiswa menyalurkan bakat dan ilmunya kepada masyarakat. Jika kegiatan ini dilakukan setelah mahasiswa baru mengikuti OKK (Orientasi Kehidupan Kampus) alangkah baiknya jika para mahasiswa baru diajak untuk mengunjungi anak-anak yang kurang mampu.
Anak-anak kurang mampu belum tentu semua dapat bersekolah di bangku sekolah walaupun pemerintah sudah mencanangkan wajib belajar sembilan tahun. Karena ada juga sekolah yang tidak menerima jika ada anak yang kurang mampu di sekolah tersebut dan alasan kedua karena banyak orang tua kurang mampu yang lebih memilih anaknya untuk mencari nafkah dibanding sekolah. Karena melihat hal inilah, hendaknya kita mencoba untuk membantu anak yang kurang mampu.
Disana  mahasiswa dapat memberikan beberapa bantuan seperti baju bekas yang layak pakai. Selain itu, mahasiswa baru hendaknya diajak untuk mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya dengan mengajarkan CaLisTungBar ( Membaca, Manulis, Menghitung dan Menggambar) daripada diajak untuk mengikuti hal lainnya yang memang sudah sering dilakukan, seperti memungut sampah di areal pantai, menanam seribu pohon, dll. Selain untuk memberikan ilmu pengetahuan, disini para mahasiswa menjadi lebih peka terhadap lingkungan masyarakat. Jadi proses penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi lebih maksimal karena mahasiswa diajak untuk turun langsung ke lapangan untuk melihat polemik di masyarakat.
Jadi selain mengabdi kepada masyakat, secara tidak langsung para mahasiswa turut mensukseskan rakyat yang tidak mampu bersekolah untuk dapat membaca, menulis, berhitung dan menggambar. Membaca adalah suatu hal yang sangat penting, karena dengan membaca semua orang dapat melihat jendela dunia dan dapat berinteraksi tanpa merasa “minder” dihadapan orang lain. Berhitung juga tidak kalah pentingnya karena di kehidupan masyarakat kita tidak bisa keluar dari kegiatan berbelanja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, jadi disini kita dapat membantu saudara kita agar tidak mudah untuk di remehkan di depan. Dan menggambar itu bisa di nomor duakan karena disini menggambar bisa dijadikan tempat untuk membuang penat dan untuk mengekspresikan perasaan seseorang terhadap apa yang dialaminya sekarang. Dan juga dapat mengembangkan bakat terpendam yang dimiliki.
Jadi sudah tentunya melalui kegiatan itu kita akan mendapatkan banyak manfaat yang tidak hanya berguna bagi orang lain tetapi juga pada diri mahasiswa. Karena dengan melakukan hal tersebut kita sudah berkarma baik kepada orang lain dan mengajarkan kita untuk melihat, ternyata ada yang lebih buruk nasibnya daripada kita yang sudah diberikan kesempatan mengecap bangku sekolah dan tentunya mengajarkan kesabaran kepada kita semua.