Sabtu, 10 November 2012

MAKALAH : HAKEKAT PENDIDIKAN


I.                   TOPIK : HAKEKAT PENDIDIKAN
II.                INDIKATOR :
·         Menjelaskan pengertian pendidikan
·         Membedakan pendidikan formal dan non formal
·         Membedakan pendidikan formal dan informal
III.             URAIAN MATERI :
3,1       Pengertian Pendidikan
3.1.1    Pendidikan dalam arti luas
            Pendidikan adalah hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagi hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).
3.1.2    Pendidikan dalam arti sempit
            Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaan penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).
3.1.3    Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kedewasaan, akhlak mulia, serta keterampilan dirinya dan masyarakat.
3.2              Membedakan Pendidikan formal dan non formal
3.2.1    Pendidikan Formal
            Pendidikan formal atau yang disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku. Mulai dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
            Pendidikan formal biasanya akan melaksanakan pendidikannya dengan panduan atau kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dinas pemenrintah terkait. Selain dalam pelaksanaanya yang menggunakan kurikulum pemerintah yang resmi, dalam sistem penilaian pun pendidikan formal diatur oleh pemerintah diaman terdapat standarisasi tertentu dari segi penilaian.
            Menurut UU No. 2  Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan setiap warga negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal minimal sampai tamat SMP.
3.2.2    Pendidikan Non Formal
                        Bagi warga negara yang tidak sempat mengikuti ataupun menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal (putus sekolah) disediakan pendidikan nonformal, untuk memperoleh bekal guna terjun ke masyarakat. Pendidikan nonformal (PNF) sebagai mitra pendidikan formal (PF) semakin hari semakin berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat dan ketenagakerjaan. Dilihat dari segi wujud atau bentuk penyelenggaraan semakin beraneka ragam mulai dari paguyuban, sarasehan, kursus-kursus, kejar paket A dan B sampai kepada gerakan-gerakan seperti PKK dengan aneka ragam programnya. Disamping ragamnya yang bertambah, juga kualitasnya mengalami peningkatan.
                        Hal-hal yang menjadi faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal ialah :
Ø  Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah. Sedangkan mereka terdorong memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki keterampilan tertentu yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja.
Ø  Lapangan kerja, khususnya sektor swasta, mengalami perkembangan cukup pesat ketimbang perkembangan sektor pemerintah. Masing-masing lapangan kerja tersebut menuntut persyaratan-persyaratan khusus, yang lazimnya belum dipersiapkan oleh pendidikan formal.
Sebagaimana diketahui bahwa sektor swasta memiliki ciri umum yang keharusan adanya kemampuan mandiri tanpa subsidi. Ciri umum yang khas ini menuntut bahwa setiap pekerja harus memiliki keterampilan yang dipersyaratkan agar dapat menunjang kelestarian hidup dan perkembangan pekerjaan/usaha. Ciri umum tersebut juga sejalan dengan sifat dari badan-badan usaha pendidikan noformal itu sendiri, yang pada umumnya diselenggarakan oleh pihak swasta.
Dari uraian tersebut semakin terlihat betapa eratnya kerja sama antara pendidikan formal dan pendidikan nonformal, yang satu sama lainnya bersifat komplementer sebagai sebuah sistem yang terpadu.
3.2.3    Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal
Perbedaan formal dan non formal tentu memiliki beberapa perbedaan, diantaranya dari beberapa aspek, yaitu :
a.       Aspek  Satuan Pendidikan
Pendidikan formal menggunakan satuan pendidikan yang telah ditentukan oleh dinas pemerintah terkait yang dituangkan dalam kurikulum. Sedangkan pendidikan non formal menggunakan kurikulum yang disusun pengelola namun menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan formal.
b.      Aspek Satuan Hasil
Hasil pendidikan formal tidak perlu lagi mengalami penyetaraan, karena kurikulum dan penanganannya sudah mengacu pada standar nasional pendidikan. Sedangkan pendidikan non formal baru akan diakui bila sudah mengalami beberapa taham penyetaraan oleh lembaga pemerintah yang menangani standar nasional pendidikan.
c.       Aspek pengawasan.
Untuk pendidikan formal dapat diawasi secara langsung oleh pemerintah melalui dinas terkait dan badan standar nasional pendidikan. Sedangkan untuk non formal diawasi oleh pengelola dan penanggung jawab.
d.      Aspek perlindungan hukum.
Pendidikan formal pelaksanaannya dijamin dan ditetapkan dalam aturan pemerintah sehingga dapat dikatakan pendidikan formal memiliki dasar hukum yang jelas, sedangkan pendidikan non formal tidak memilikinya.


3.3              Perbedaan Pendidikan Formal dan Informal
3.3.1        Pendidikan Informal
Pendidkan informal adalah proses pendidikan yang akan berjalan seumur hidup. Pendidikan informal akan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Pendidikan informal akan membuat seseorang memperoleh sikap, norma, nilai kehidupan, tata krama, dan keterampilan yang bersumber dari kehidupan dan kebiasaannya sehari-hari. Disini, pengaruh keluarga, tetangga, pergaulan dan juga kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi karakter yang terbentuk dari proses pendidikan informal ini.
Pendidikan informal dapat dikategorikan sebagai usaha belajar secara mandiri karena seseorang akan mengertahui suatu nilai baik itu positif atau negatif melalui pengalaman-pengalaman hidupnya yang ia alami sendiri, melalui lingkungan pekerjaannya sendiri dan pergaulannya sendiri. Dan proses ini akan dilakukan terus menerus tanpa berhenti dan kadang tanpa disadari seumur hidup.
Sebagai contoh adalah seorang anak yang terbiasa dengan lingkungan keluarga yang perokok, maka baik secara sadar maupun tidak ia akan mulai mencari tahu. Apa itu rokok, apa itu merokok, bagaimana merokok, apa rasanya merokok, apa dampak merokok, pertanyaan seperti itu pasti akan muncul dibenak anak tersebut. Jika dalam masa ia mencari jawaban ia berfikir hal itu buruk maka otomatis ia akan menghindari hal tersebut. Namun jika ia berfikiran itu enak, maka ia akan menjadi perokok pula.
Terdengar sederhana, tapi pendidikan informal membawa pengaruh yang besar pada perkembangan mental dan juga berpengaruh pada pendidikan formalnya. Bukankah sudah tidak asing lagi kita mendengar siswa yang mengalami masalah di sekolah karena lingkungan keluarga atau lingkungan yang kurang kondusif? Itu adalah salah satu hubungan berkesinambungan antara pendidikan formal dan informal.
3.3.2    Perbedaan Pendidikan Formal Dengan Informal.
Pendidikan Formal dan Informal sendiri walau berhubungan erat tentu saja memiliki perbedaan yang mencolok pula. Diantaranya adalah :
a.       Aspek usia
Pendidikan formal memiliki usia tertentu yang menjadi batasan minimum dan maksimun di tiap jenjangnya. Seperti misalnya untuk masuk SD haruslah berusia minimal 6 tahun. Sedangkan Pendidikan informal tidak memiliki batasan usia karena pendidikan informal akan dialami oleh seseorang sepanjang usianya.
b.      Aspek Kegiatan Pendidikan
Pendidikan formal berbentuk kegiatan belajar mengajar di kondisi resmi yang dimana akan cenderung terjadi kegiatan pentrasferan ilmu dari pengajar kepada peserta didik. Namun, untuk kegiatan informal berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang ditunjang oleh lingkungan baik itu lingkungan keluarga maupun pergaulan.
c.       Aspek lokasi pelaksanaan pendidikan
Untuk pendidikan formal sendiri cenderung akan mengambil tempat khusus yang telah ditentukan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan cenderung menetap. Sedangkan untuk pendidikan informal lokasi pelksanaan pendidikan tak dapat ditentukan secara pasti karena proses ini berjalan setiap waktu dan bahkan tanpa disadari.

IV        RANGKUMAN MATERI
4.1       Pengertian Pendidikan
            Pendidikan dapat diartikan sebagai proses belajar untuk mengenal kehidupan dan menambah pengetahuan guna mempermudah dalam menjalani kehidupan pada nantinya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai kegiatan persekolahan, karena sedikit banyaknya kegitan pendidikan cenderung dilaksanakan di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar