I.
TOPIK : HAKEKAT
PENDIDIKAN
II.
INDIKATOR :
·
Menjelaskan pengertian
pendidikan
·
Membedakan pendidikan
formal dan non formal
·
Membedakan pendidikan
formal dan informal
III.
URAIAN MATERI :
3,1 Pengertian Pendidikan
3.1.1 Pendidikan dalam arti luas
Pendidikan adalah hidup (segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu
proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagi hasil interaksi individu dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir).
3.1.2 Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan adalah sekolah
(pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaan penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).
3.1.3 Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun
2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kedewasaan, akhlak mulia,
serta keterampilan dirinya dan masyarakat.
3.2
Membedakan Pendidikan
formal dan non formal
3.2.1 Pendidikan Formal
Pendidikan formal atau yang disebut
pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku.
Mulai dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Pendidikan formal biasanya akan
melaksanakan pendidikannya dengan panduan atau kurikulum yang telah ditetapkan
oleh pemerintah dan dinas pemenrintah terkait. Selain dalam pelaksanaanya yang
menggunakan kurikulum pemerintah yang resmi, dalam sistem penilaian pun
pendidikan formal diatur oleh pemerintah diaman terdapat standarisasi tertentu
dari segi penilaian.
Menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan setiap warga negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal
minimal sampai tamat SMP.
3.2.2 Pendidikan Non Formal
Bagi warga negara yang
tidak sempat mengikuti ataupun menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu
dalam pendidikan formal (putus sekolah) disediakan pendidikan nonformal, untuk
memperoleh bekal guna terjun ke masyarakat. Pendidikan nonformal (PNF) sebagai
mitra pendidikan formal (PF) semakin hari semakin berkembang sejalan dengan
perkembangan masyarakat dan ketenagakerjaan. Dilihat dari segi wujud atau
bentuk penyelenggaraan semakin beraneka ragam mulai dari paguyuban, sarasehan,
kursus-kursus, kejar paket A dan B sampai kepada gerakan-gerakan seperti PKK dengan
aneka ragam programnya. Disamping ragamnya yang bertambah, juga kualitasnya
mengalami peningkatan.
Hal-hal yang menjadi
faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal ialah :
Ø Semakin
banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah. Sedangkan
mereka terdorong memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki keterampilan
tertentu yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja.
Ø Lapangan
kerja, khususnya sektor swasta, mengalami perkembangan cukup pesat ketimbang
perkembangan sektor pemerintah. Masing-masing lapangan kerja tersebut menuntut
persyaratan-persyaratan khusus, yang lazimnya belum dipersiapkan oleh
pendidikan formal.
Sebagaimana diketahui bahwa sektor
swasta memiliki ciri umum yang keharusan adanya kemampuan mandiri tanpa subsidi.
Ciri umum yang khas ini menuntut bahwa setiap pekerja harus memiliki
keterampilan yang dipersyaratkan agar dapat menunjang kelestarian hidup dan
perkembangan pekerjaan/usaha. Ciri umum tersebut juga sejalan dengan sifat dari
badan-badan usaha pendidikan noformal itu sendiri, yang pada umumnya
diselenggarakan oleh pihak swasta.
Dari uraian tersebut semakin
terlihat betapa eratnya kerja sama antara pendidikan formal dan pendidikan
nonformal, yang satu sama lainnya bersifat komplementer sebagai sebuah sistem
yang terpadu.
3.2.3 Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal
Perbedaan
formal dan non formal tentu memiliki beberapa perbedaan, diantaranya dari
beberapa aspek, yaitu :
a. Aspek Satuan Pendidikan
Pendidikan
formal menggunakan satuan pendidikan yang telah ditentukan oleh dinas
pemerintah terkait yang dituangkan dalam kurikulum. Sedangkan pendidikan non
formal menggunakan kurikulum yang disusun pengelola namun menyesuaikan dengan
kurikulum pendidikan formal.
b. Aspek
Satuan Hasil
Hasil
pendidikan formal tidak perlu lagi mengalami penyetaraan, karena kurikulum dan
penanganannya sudah mengacu pada standar nasional pendidikan. Sedangkan
pendidikan non formal baru akan diakui bila sudah mengalami beberapa taham
penyetaraan oleh lembaga pemerintah yang menangani standar nasional pendidikan.
c. Aspek
pengawasan.
Untuk
pendidikan formal dapat diawasi secara langsung oleh pemerintah melalui dinas
terkait dan badan standar nasional pendidikan. Sedangkan untuk non formal
diawasi oleh pengelola dan penanggung jawab.
d. Aspek
perlindungan hukum.
Pendidikan
formal pelaksanaannya dijamin dan ditetapkan dalam aturan pemerintah sehingga
dapat dikatakan pendidikan formal memiliki dasar hukum yang jelas, sedangkan
pendidikan non formal tidak memilikinya.
3.3
Perbedaan Pendidikan
Formal dan Informal
3.3.1
Pendidikan Informal
Pendidkan
informal adalah proses pendidikan yang akan berjalan seumur hidup. Pendidikan
informal akan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Pendidikan informal
akan membuat seseorang memperoleh sikap, norma, nilai kehidupan, tata krama,
dan keterampilan yang bersumber dari kehidupan dan kebiasaannya sehari-hari.
Disini, pengaruh keluarga, tetangga, pergaulan dan juga kondisi lingkungan akan
sangat mempengaruhi karakter yang terbentuk dari proses pendidikan informal ini.
Pendidikan
informal dapat dikategorikan sebagai usaha belajar secara mandiri karena
seseorang akan mengertahui suatu nilai baik itu positif atau negatif melalui
pengalaman-pengalaman hidupnya yang ia alami sendiri, melalui lingkungan
pekerjaannya sendiri dan pergaulannya sendiri. Dan proses ini akan dilakukan
terus menerus tanpa berhenti dan kadang tanpa disadari seumur hidup.
Sebagai
contoh adalah seorang anak yang terbiasa dengan lingkungan keluarga yang
perokok, maka baik secara sadar maupun tidak ia akan mulai mencari tahu. Apa
itu rokok, apa itu merokok, bagaimana merokok, apa rasanya merokok, apa dampak
merokok, pertanyaan seperti itu pasti akan muncul dibenak anak tersebut. Jika dalam
masa ia mencari jawaban ia berfikir hal itu buruk maka otomatis ia akan
menghindari hal tersebut. Namun jika ia berfikiran itu enak, maka ia akan
menjadi perokok pula.
Terdengar
sederhana, tapi pendidikan informal membawa pengaruh yang besar pada
perkembangan mental dan juga berpengaruh pada pendidikan formalnya. Bukankah sudah
tidak asing lagi kita mendengar siswa yang mengalami masalah di sekolah karena
lingkungan keluarga atau lingkungan yang kurang kondusif? Itu adalah salah satu
hubungan berkesinambungan antara pendidikan formal dan informal.
3.3.2 Perbedaan Pendidikan Formal Dengan Informal.
Pendidikan
Formal dan Informal sendiri walau berhubungan erat tentu saja memiliki
perbedaan yang mencolok pula. Diantaranya adalah :
a. Aspek
usia
Pendidikan
formal memiliki usia tertentu yang menjadi batasan minimum dan maksimun di tiap
jenjangnya. Seperti misalnya untuk masuk SD
haruslah berusia minimal 6 tahun. Sedangkan Pendidikan informal tidak memiliki
batasan usia karena pendidikan informal akan dialami oleh seseorang sepanjang
usianya.
b. Aspek
Kegiatan Pendidikan
Pendidikan
formal berbentuk kegiatan belajar mengajar di kondisi resmi yang dimana akan
cenderung terjadi kegiatan pentrasferan ilmu dari pengajar kepada peserta
didik. Namun, untuk kegiatan informal berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
yang ditunjang oleh lingkungan baik itu lingkungan keluarga maupun pergaulan.
c. Aspek
lokasi pelaksanaan pendidikan
Untuk
pendidikan formal sendiri cenderung akan mengambil tempat khusus yang telah
ditentukan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan cenderung menetap. Sedangkan
untuk pendidikan informal lokasi pelksanaan pendidikan tak dapat ditentukan
secara pasti karena proses ini berjalan setiap waktu dan bahkan tanpa disadari.
IV RANGKUMAN MATERI
4.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai
proses belajar untuk mengenal kehidupan dan menambah pengetahuan guna
mempermudah dalam menjalani kehidupan pada nantinya. Pendidikan juga dapat
diartikan sebagai kegiatan persekolahan, karena sedikit banyaknya kegitan
pendidikan cenderung dilaksanakan di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar