Sabtu, 03 November 2012

essay : Pesona Mini Market Melibas Pasar Tradisional


Mini market terdiri dari dua kata yaitu mini = kecil dan market = pasar. Sehingga diterjemahkan secara bebas berarti pasar kecil. Namun melihat kenyataan yang sudah ada mini market merupakan suatu tempat yang didalamnya terdapat bermacam varian barang. Varian barang yang disediakan meliputi kebutuhan pokok, makanan ringan hingga perlengkapan mandi. Konsumen akan sangat mudah mencari keperluan mereka, karena mini market hampir menyediakan semua kebutuhan para konsumen. Disamping itu suasana belanja di dalam mini mraket jauh lebih nyaman di bandingkan warung-warung kecil atau pasar teaditional. Hal inilah yang menyebabkan mini market menjadi pilihan tepat untuk para konsumen yang ingin mengutamakan kenyamanan berbelanja. Sehingga tidak diherankan lagi kalau mini market semakin menjamur di Indonesia.
            Bagaimanakah perkembangan mini market di Indonesia? Perkembangan minimarket di Indonesia menurut Direktur Eksekutif Nielsen Teguh Yunanto dalam acara jumpa pers di kantornya pada 14 Maret 2011 yang dikutip dari www.finance.detik.com menyatakan bahwa minimarket meningkat sekitar 42% di tahun 2011 dibanding dengan 2010. Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia lebih menyukai berbelanja dengan waktu yang relatif singkat. Maka minimarket adalah pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia dibandingkan dengan supermarket atau hypermarket yang menawarkan berbagai macam varian barang. Maka di supermarket masyarakat harus memiliki waktu lama dalam berbelanja. Jadi hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan supermarket dan hypermarket mengalami penurunan sebesar 3% dari tahun 2009.Berdasarkan data  Nielsen menyebutkan total minimarket  pada tahun 2005 hanya mencapai 6.465 outlet, tahun 2006 bertambah menjadi 7.356 outlet, tahun 2007 sebanyak 8.889 outlet atau 0,5 % dari toko tradisional yang  mencapai 1,9 juta toko.Sedangkan hingga Desember 2009 The Nielsen mencatat bahwa jumlah outletminimarket  Indomaret bertambah menjadi 3892 outlet dari tahun sebelumnya 3093 outlet.  Alfamart mencapai 3373 outlet naik dari tahun sebelumnya 2779 outlet.  Untuk Alfamidi plus Alfa Express mencapai 141 outlet naik dari tahun sebelumnya 60 outlet, Circle K menjadi 259 outlet, tahun sebelumnya 210, Start Mart menjadi 122 (posisi Agustus 2009) posisi tahun 2008 hanya 116 outlet dan Yomart mencapai 220 outlet pada Desember 2009 sedangkan tahun sebelumnya 162 outlet.
            Menurut artikel yang termuat dalam www.beritasatu.com, jumlah toko modern yang diperbolehkan beroperasi di wilayah ibu kota Provinsi Bali adalah sebanyak 295 unit. Pemerintah Kota Denpasar tetap dengan kebijakan tidak akan menambah izin pendirian toko modern berjaringan ataupun tidak yang baru sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota setempat. Daerah ini justru mengembangkan pasar tradisional yang ada dengan melakukan revitalisasi sehingga mampu bersaing dengan pasar modern. Kepala Dinas Perizinan Kota Denpasar, Aan Soryawan berpendapat bahwa kuota pendirian took modern belum mengalami perubahan dan tidak ada penambahan izin baru untuk toko modern karena jumlahnya yang dinilai sudah mencukupi. Menurutnya, sampai sekarang jumlah toko modern yang diperbolehkan beroperasi di seluruh wilayah ibu kota Provinsi Bali itu adalah sebanyak 295 unit yang terdiri dari 118 unit minimarket berjaringan dan sisanya 177 toko nonjaringan. Kepala Dinas Tramtib dan Satpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya mengamankan kebijakan walikota termasuk izin toko modern. Pemberian sanksi atau tindakan kepada toko modern yang diduga melanggar ketentuan juga  dikoordinasikan dengan Dinas Perizinan.
Minimarket ini adalah suatu tempat perbelanjaan di Indonesia yang sedang marak berdiri dan menjadi trend masyarakat saat ini. Hal ini menyebabkan banyak berdirinya minimarket baik yang sudah mempunyai cabang ataupun tidak mempunyai cabang. minimarket itu berkembang dengan pesat karena barang yang ditawarkan lebih sedikit varian barang tetapi barangnya kebanyakan sangat disukai masyarakat. Jadi perbelanjaan menjadi lebih mudah dan juga minimarket, tempatnya bersih dan strategis.

Minimarket sebagai tempat nongkrong yang asyik
Selain berbelanja dengan mudah, minimarket juga dijadikan sebagai ajang nongkrong anak muda. Karena pada teras minimarket biasanya anak-anak muda, seperti siswa SMA atau mahasiswa menghabiskan waktunya untuk nongkrong sambil bertegur sapa dengan teman-temannya. Selain itu, minimarket juga menyediakan makanan atau minuman yang asyik diajak untuk menemani saat nongkrong. Ternyata, menurut artikel yang berjudul 7 Eleven : Minimarket Plus Kedai Kopi yang termuat pada http://asmarie.blogdetik.com/2011/12/06/7-eleven-minimarket-plus-kedai-kopi/#more-3181 masyarakat sangat dimanjakan oleh tempatnya yang sangat asyik untuk nongkrong bersama-teman-teman. Buktinya beberapa tenda dan tempat duduk mengelilingi mini market ini. Bahkan mini market ini menambah bangunannya menjadi bertingkat. Lantai atas dijadikan tempat nongkrong. Segelas kopi atau minuman lainnya memang sedap dijadikan teman waktu untuk nongkrong. Tapi tambah asyik, saat nongkrong, para pengunjung yang biasanya berbelanja kebutuhan sehari-hari diberi waktu untuk memilih-milih barang belanjaan mereka. 7 eleven adalah suatu gerai minimarket dari Amerika yang dijalankan oleh PT Modern yang telah dikenal sebagai pemain yang menjalankan bisnis Fuji Film. Selain itu, yang menarik dari 7 eleven adalah mereka menerapkan strategi self service bagi konsumen, para pembeli bebas untuk mengambil apapun yang mereka ingingkan dan tinggal bayar. Jadi nongkrong sambil makan kacang dan kopi adalah sesuatu yang normal apabila kita ke 7 eleven.

Minimarket juga sebagai tempat ber-WIFI ria
Wifi adalah singkatan dari wireless fidelity merupakan perkembangan dari istilah teknologi nirkabel (jaringan internet tanpa kabel) yang digunakan di seluruh dunia. Wifi ini sangat popular dalam masyarakat Indonesia karena lebih mudah untuk berhubung ke internet tanpa harus membawa modem dan lain sebagainya. Wifi ini sangat digandrungi oleh anak muda. Jadi jika hanya berpatokan pada tempat nongkrong, minimarket tidak selalu menarik minat masyarakat. Jadi disini minimarket berusaha untuk memanjakan masyarakat dengan pemberian fasilitas yang lebih, yaitu fasilitas free WIFI. Karena kita berada di era globalisasi, tentunya akses internet adalah hal yang terpenting untuk memudahkan kita mencari informasi, bekerja ataupun berkomunikasi dengan orang lain. Jadi selain untuk bernongkrong ria, masyarakat juga memikirkan untuk mencari tempat agar dapat mengakses internet secara gratis.

Pesona mini market melibas pasar tradisional
            Menjamurnya mini market di Indonesia disebabkan karena banyaknya konsumen yang lebih senang berbelanja di mini market. Hal itu disebabkan karena berbagai fasilitas ditawarkan oleh pemilik mini market untuk memikat hati konsumennya. Wifi dan area nongkrong adalah menjadi sesuatu paling menarik untuk mengunjungi mini market selain suasana berbelanja yang nyaman, adem dan bersih.
            Anak-anak muda biasanya mengunjungi mini market bukan untuk berbelanja saja melainkan sambil nongkrong bareng atau wifi-an gratis. Memang tidak bisa dipungkuri lengkapnya fasilitas yang ditawarkan oleh mini market-mini market menjadi salah satu daya tarik bagi para konsumennya. Apalagi pemerintah belum membatasi pembangunan-pembangunan mini market di Indonesia. Sehingga mini market-mini market semakin marak beroperasi dan saling menawarkan fasilitas plus-plus.
            Maraknya pembangunan mini market pun menyisakan dilema tersendiri bagi masyarakat. Bagaimana tidak, menjamurnya mini market juga berarti mengikis perkembangan pasar tradisional. Kondisi pasar tradisional yang kotor, sesak, dan tidak beraturan, seakan-akan dikalahkan dengan fasilitas mewah yang ditawarkan oleh mini market. Konsumen lebih suka berbelanja ke mini market karena mementikan kenyamanan dan kehigenisan produk. Hal ini memang menyedihkan bagi para pencari nafkah di pasar tradisional. Perkembangan pasar tradisional pun mulai terkikis dan perlahan-lahan mati.
            Hal tersebut akan sangat merugikan bagi para pengusaha kecil atau menengah ke bawah, karena pengunjung pasar tradisional menurun dan akhirnya produk-produk mereka tidak laku terjual. Disisi lain, perkembangan mini market juga akan mematikan perkembangan makanan tarditional. Berbagai makanan tradisional biasanya dijual di pasar tradisional, dengan matinya pasar tradisional maka perkembangan makanan tradisional pun lenyap. Mini market sangat jarang menjual makanan-makanan tradisional melainkan snack-snack moderen saja. Kondisi ini selain mematikan perkembangan pasar tradisional, menghambat usaha rakyat kecil serta menghilangkan distribusi atau produksi makanan tradisional.




Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Pengertian “WI-FI”. Diakses dari http://om-anca.blogspot.com/2008/10/pengertian-wi-fi.html. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Anonim. 2011. 7-Eleven : Minimarket Plus Kedai Kopi. Diakses dari http://asmarie.blogdetik.com/2011/12/06/7-eleven-minimarket-plus-kedai-kopi/#more-3181. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Anonim. 2012. Sulit Batasi Pembangunan Mini Market. Diakses dari http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=32935 (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Hidayah, Ayyi Achmad. 2012. Bali Hentikan Pengeluaran Izin Toko Modern. Diakses dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/74817-bali-hentikan-pengeluaran-izin-toko-modern.html. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Irawan, Ade. 2012. Digemari Masyarakat, Pertumbuhan Minimarket Meroket. http://finance.detik.com/read/2011/03/15/135038/1592038/4/digemari-masyarakat-pertumbuhan-minimarket-meroket. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar