Mini market terdiri dari dua kata yaitu mini
= kecil dan market = pasar. Sehingga
diterjemahkan secara bebas berarti pasar kecil. Namun melihat kenyataan yang
sudah ada mini market merupakan suatu tempat yang didalamnya terdapat bermacam varian
barang. Varian barang yang disediakan meliputi kebutuhan pokok, makanan ringan
hingga perlengkapan mandi. Konsumen akan sangat mudah mencari keperluan mereka,
karena mini market hampir menyediakan semua kebutuhan para konsumen. Disamping
itu suasana belanja di dalam mini mraket jauh lebih nyaman di bandingkan
warung-warung kecil atau pasar teaditional. Hal inilah yang menyebabkan mini
market menjadi pilihan tepat untuk para konsumen yang ingin mengutamakan
kenyamanan berbelanja. Sehingga tidak diherankan lagi kalau mini market semakin
menjamur di Indonesia.
Bagaimanakah perkembangan
mini market di Indonesia? Perkembangan minimarket di
Indonesia menurut Direktur Eksekutif Nielsen Teguh Yunanto dalam acara jumpa
pers di kantornya pada 14 Maret 2011 yang dikutip dari www.finance.detik.com menyatakan bahwa
minimarket meningkat sekitar 42% di tahun 2011 dibanding dengan 2010. Selain
itu, beliau juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia lebih menyukai
berbelanja dengan waktu yang relatif singkat. Maka minimarket adalah pilihan
terbaik bagi masyarakat Indonesia dibandingkan dengan supermarket atau
hypermarket yang menawarkan berbagai macam varian barang. Maka di supermarket
masyarakat harus memiliki waktu lama dalam berbelanja. Jadi hal inilah yang
menyebabkan pertumbuhan supermarket dan hypermarket mengalami penurunan sebesar
3% dari tahun 2009.Berdasarkan data Nielsen menyebutkan total
minimarket pada tahun 2005 hanya mencapai 6.465 outlet, tahun 2006
bertambah menjadi 7.356 outlet, tahun 2007 sebanyak 8.889 outlet atau 0,5 %
dari toko tradisional yang mencapai 1,9 juta toko.Sedangkan hingga
Desember 2009 The Nielsen mencatat bahwa jumlah outletminimarket Indomaret bertambah menjadi 3892 outlet dari
tahun sebelumnya 3093 outlet. Alfamart mencapai 3373 outlet naik dari
tahun sebelumnya 2779 outlet. Untuk
Alfamidi plus Alfa Express mencapai 141 outlet naik dari tahun sebelumnya 60
outlet, Circle K menjadi 259 outlet, tahun sebelumnya 210, Start Mart menjadi
122 (posisi Agustus 2009) posisi tahun 2008 hanya 116 outlet dan Yomart
mencapai 220 outlet pada Desember 2009 sedangkan tahun sebelumnya 162 outlet.
Menurut artikel yang termuat dalam www.beritasatu.com, jumlah toko modern yang diperbolehkan
beroperasi di wilayah ibu kota Provinsi Bali adalah sebanyak 295 unit.
Pemerintah Kota Denpasar tetap dengan kebijakan tidak akan menambah izin
pendirian toko modern berjaringan ataupun tidak yang baru sesuai dengan Surat
Keputusan Wali Kota setempat. Daerah ini justru mengembangkan pasar tradisional
yang ada dengan melakukan revitalisasi sehingga mampu bersaing dengan pasar
modern. Kepala Dinas Perizinan Kota Denpasar, Aan Soryawan berpendapat bahwa kuota
pendirian took modern belum mengalami perubahan dan tidak ada penambahan izin
baru untuk toko modern karena jumlahnya yang dinilai sudah mencukupi.
Menurutnya, sampai sekarang jumlah toko modern yang diperbolehkan beroperasi di
seluruh wilayah ibu kota Provinsi Bali itu adalah sebanyak 295 unit yang
terdiri dari 118 unit minimarket berjaringan dan sisanya 177 toko nonjaringan.
Kepala Dinas Tramtib dan Satpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, mengatakan
bahwa pihaknya selalu berupaya mengamankan kebijakan walikota termasuk izin
toko modern. Pemberian sanksi atau tindakan kepada toko modern yang diduga
melanggar ketentuan juga dikoordinasikan dengan Dinas Perizinan.
Minimarket ini adalah
suatu tempat perbelanjaan di Indonesia yang sedang marak berdiri dan menjadi
trend masyarakat saat ini. Hal ini menyebabkan banyak berdirinya minimarket
baik yang sudah mempunyai cabang ataupun tidak mempunyai cabang. minimarket itu
berkembang dengan pesat karena barang yang ditawarkan lebih sedikit varian
barang tetapi barangnya kebanyakan sangat disukai masyarakat. Jadi perbelanjaan
menjadi lebih mudah dan juga minimarket, tempatnya bersih dan strategis.
Minimarket
sebagai tempat nongkrong yang asyik
Selain berbelanja
dengan mudah, minimarket juga dijadikan sebagai ajang nongkrong anak muda.
Karena pada teras minimarket biasanya anak-anak muda, seperti siswa SMA atau
mahasiswa menghabiskan waktunya untuk nongkrong sambil bertegur sapa dengan
teman-temannya. Selain itu, minimarket juga menyediakan makanan atau minuman yang asyik diajak untuk menemani
saat nongkrong. Ternyata, menurut artikel yang berjudul 7 Eleven : Minimarket
Plus Kedai Kopi yang termuat pada http://asmarie.blogdetik.com/2011/12/06/7-eleven-minimarket-plus-kedai-kopi/#more-3181
masyarakat sangat dimanjakan oleh tempatnya yang sangat asyik untuk nongkrong
bersama-teman-teman. Buktinya beberapa tenda dan tempat duduk mengelilingi mini
market ini. Bahkan mini market ini menambah bangunannya menjadi bertingkat.
Lantai atas dijadikan tempat nongkrong. Segelas kopi atau minuman lainnya
memang sedap dijadikan teman waktu untuk nongkrong. Tapi tambah asyik, saat
nongkrong, para pengunjung yang biasanya berbelanja kebutuhan sehari-hari
diberi waktu untuk memilih-milih barang belanjaan mereka. 7 eleven adalah suatu
gerai minimarket dari Amerika yang dijalankan oleh PT Modern yang telah dikenal
sebagai pemain yang menjalankan bisnis Fuji Film. Selain itu, yang menarik dari
7 eleven adalah mereka menerapkan strategi self service bagi konsumen, para
pembeli bebas untuk mengambil apapun yang mereka ingingkan dan tinggal bayar.
Jadi nongkrong sambil makan kacang dan kopi adalah sesuatu yang normal apabila
kita ke 7 eleven.
Minimarket
juga sebagai tempat ber-WIFI ria
Wifi adalah singkatan
dari wireless fidelity merupakan perkembangan dari istilah teknologi nirkabel
(jaringan internet tanpa kabel) yang digunakan di seluruh dunia. Wifi ini
sangat popular dalam masyarakat Indonesia karena lebih mudah untuk berhubung ke
internet tanpa harus membawa modem dan lain sebagainya. Wifi ini sangat
digandrungi oleh anak muda. Jadi jika hanya berpatokan pada tempat nongkrong,
minimarket tidak selalu menarik minat masyarakat. Jadi disini minimarket
berusaha untuk memanjakan masyarakat dengan pemberian fasilitas yang lebih,
yaitu fasilitas free WIFI. Karena kita berada di era globalisasi, tentunya
akses internet adalah hal yang terpenting untuk memudahkan kita mencari
informasi, bekerja ataupun berkomunikasi dengan orang lain. Jadi selain untuk
bernongkrong ria, masyarakat juga memikirkan untuk mencari tempat agar dapat
mengakses internet secara gratis.
Pesona mini market melibas pasar tradisional
Menjamurnya mini market di Indonesia
disebabkan karena banyaknya konsumen yang lebih senang berbelanja di mini
market. Hal itu disebabkan karena berbagai fasilitas ditawarkan oleh pemilik
mini market untuk memikat hati konsumennya. Wifi dan area nongkrong adalah menjadi
sesuatu paling menarik untuk mengunjungi mini market selain suasana berbelanja
yang nyaman, adem dan bersih.
Anak-anak muda biasanya mengunjungi
mini market bukan untuk berbelanja saja melainkan sambil nongkrong bareng atau
wifi-an gratis. Memang tidak bisa dipungkuri lengkapnya fasilitas yang
ditawarkan oleh mini market-mini market menjadi salah satu daya tarik bagi para
konsumennya. Apalagi pemerintah belum membatasi pembangunan-pembangunan mini
market di Indonesia. Sehingga mini market-mini market semakin marak beroperasi dan
saling menawarkan fasilitas plus-plus.
Maraknya pembangunan mini market pun
menyisakan dilema tersendiri bagi masyarakat. Bagaimana tidak, menjamurnya mini
market juga berarti mengikis perkembangan pasar tradisional. Kondisi pasar tradisional
yang kotor, sesak, dan tidak beraturan, seakan-akan dikalahkan dengan fasilitas
mewah yang ditawarkan oleh mini market. Konsumen lebih suka berbelanja ke mini
market karena mementikan kenyamanan dan kehigenisan produk. Hal ini memang
menyedihkan bagi para pencari nafkah di pasar tradisional. Perkembangan pasar tradisional
pun mulai terkikis dan perlahan-lahan mati.
Hal tersebut akan sangat merugikan
bagi para pengusaha kecil atau menengah ke bawah, karena pengunjung pasar tradisional
menurun dan akhirnya produk-produk mereka tidak laku terjual. Disisi lain,
perkembangan mini market juga akan mematikan perkembangan makanan tarditional.
Berbagai makanan tradisional biasanya dijual di pasar tradisional, dengan
matinya pasar tradisional maka perkembangan makanan tradisional pun lenyap.
Mini market sangat jarang menjual makanan-makanan tradisional melainkan
snack-snack moderen saja. Kondisi ini selain mematikan perkembangan pasar tradisional,
menghambat usaha rakyat kecil serta menghilangkan distribusi atau produksi
makanan tradisional.
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Pengertian
“WI-FI”. Diakses dari http://om-anca.blogspot.com/2008/10/pengertian-wi-fi.html. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Anonim. 2011. 7-Eleven : Minimarket Plus Kedai Kopi. Diakses dari http://asmarie.blogdetik.com/2011/12/06/7-eleven-minimarket-plus-kedai-kopi/#more-3181. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Anonim. 2012. Sulit Batasi Pembangunan Mini Market.
Diakses dari http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=32935 (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Hidayah, Ayyi Achmad. 2012. Bali Hentikan Pengeluaran Izin Toko Modern. Diakses dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/74817-bali-hentikan-pengeluaran-izin-toko-modern.html. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Irawan, Ade. 2012. Digemari Masyarakat,
Pertumbuhan Minimarket Meroket. http://finance.detik.com/read/2011/03/15/135038/1592038/4/digemari-masyarakat-pertumbuhan-minimarket-meroket. (diunduh pada tanggal 10/10/2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar