Senin, 11 Juni 2012

Pidato di Hari Sumpah Pemuda


Om Swastyastu,

Yth. Bapak/Ibu Guru SMAN 8 Denpasar
Dan rekan-rekan siswa yang saya cintai

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya kita dapat berkumpul bersama dalam rangka memperingati hari “Sumpah Pemuda.”
Para hadirin,
Sebelumnya mari kita sejenak melihat kebelakang. Para pemuda pada masa lalu berjuang keras dalam memajukan Bangsa Indonesia ini. Dengan semangat yang berkobar-kobar, pemuda Indonesia pun bersatu dan menyatakan sumpah pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kita kenal sampai sekarang dengan Sumpah Pemuda.
Tetapi jika kita melihat pemuda masa kini, banyak terjadi kerusuhan dimana-mana, terutama di kalangan pemuda. Jikalau kita pertanyakan, apakah pemuda sekarang masih ingat dengan tiga janji suci Sumpah pemuda itu sendiri ? Jawabnya tidak untuk sebagian pemuda, karena pemuda sekarang sudah mengesampingkan sejarah tentang jati diri bangsa ini. Padahal, diketiga butir-butir Sumpah pemuda itu sendiri menunjukkan kekuatan kita, para pemuda untuk tetap bersatu walaupun sering menemui halangan dan rintangan.
Soekarno pun pernah berkata, “Berikanlah aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia,…..” Dari kutipan itu, kita menyadari bahwa peran pemuda bagi bangsa Indonesia itu sangat penting, karena pemudalah para penerus bangsa ini. Jika dimisalkan, pemuda bagaikan mata arah angina bagi bangsa, jika pemuda bergerak maju, tentunya bangsa yang besar ini akan maju juga dan jika pemuda bergerak sebaliknya maka Bangsa Indonesia akan bergerak perlahan mundur dan kemudian hancur. Apakah kehancuran ini yang kita semua impikan ? Saya pikir tidak. Oleh karena itu, marilah kita para pemuda untuk bangkit dari keterpurukan yang menggelapkan pikiran kita. Ayolah kita melihat sinar yang terang benderang di depan kita, janganlah kita menyianyiakan perjuangan sampai titik darah penghabisan yang telah diwariskan para pejuang kepada kita. Disini kita ditugaskan untuk menjaga warisan itu agar tetap aman dan utuh yang akan kembali kita wariskan pada anak cucu kita.
Sebenarnya kerusuhan yang dilakukan pemuda sekarang disebabkan oleh pola piker pemuda yang telah berubah dan kurang tegasnya pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Kalau kita sebagai pemuda sudah bertekad untuk memajukan Bangsa Indonesia dengan meningkatkan kembali persatuan antar daerah dan suku, serta mempunyai semangat pantang menyerah. Tentunya kita akan berhasil menjadi pemuda Indonesia yang berakhlak bukanlah menjadi sampah pemuda.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato ini bermanfaat untuk kedepannya, saya juga mohon maaf jikalau ada salah kata dan terimakasih.
Om Shanti Shanti Shanti Om


Tidak ada komentar:

Posting Komentar