Om Swastyastu,
Yth.
Bapak/Ibu Guru SMAN 8 Denpasar
Dan
rekan-rekan siswa yang saya cintai
Pertama-tama,
mari kita panjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatNya kita dapat berkumpul bersama dalam rangka memperingati hari “Sumpah
Pemuda.”
Para hadirin,
Sebelumnya
mari kita sejenak melihat kebelakang. Para pemuda pada masa lalu berjuang keras
dalam memajukan Bangsa Indonesia
ini. Dengan semangat yang berkobar-kobar, pemuda Indonesia pun bersatu dan
menyatakan sumpah pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kita kenal sampai sekarang
dengan Sumpah Pemuda.
Tetapi
jika kita melihat pemuda masa kini, banyak terjadi kerusuhan dimana-mana,
terutama di kalangan pemuda. Jikalau kita pertanyakan, apakah pemuda sekarang
masih ingat dengan tiga janji suci Sumpah pemuda itu sendiri ? Jawabnya tidak
untuk sebagian pemuda, karena pemuda sekarang sudah mengesampingkan sejarah
tentang jati diri bangsa ini. Padahal, diketiga butir-butir Sumpah pemuda itu
sendiri menunjukkan kekuatan kita, para pemuda untuk tetap bersatu walaupun
sering menemui halangan dan rintangan.
Soekarno
pun pernah berkata, “Berikanlah aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan
dunia,…..” Dari kutipan itu, kita menyadari bahwa peran pemuda bagi bangsa Indonesia itu
sangat penting, karena pemudalah para penerus bangsa ini. Jika dimisalkan,
pemuda bagaikan mata arah angina bagi bangsa, jika pemuda bergerak maju,
tentunya bangsa yang besar ini akan maju juga dan jika pemuda bergerak
sebaliknya maka Bangsa Indonesia
akan bergerak perlahan mundur dan kemudian hancur. Apakah kehancuran ini yang
kita semua impikan ? Saya pikir tidak. Oleh karena itu, marilah kita para
pemuda untuk bangkit dari keterpurukan yang menggelapkan pikiran kita. Ayolah
kita melihat sinar yang terang benderang di depan kita, janganlah kita
menyianyiakan perjuangan sampai titik darah penghabisan yang telah diwariskan
para pejuang kepada kita. Disini kita ditugaskan untuk menjaga warisan itu agar
tetap aman dan utuh yang akan kembali kita wariskan pada anak cucu kita.
Sebenarnya
kerusuhan yang dilakukan pemuda sekarang disebabkan oleh pola piker pemuda yang
telah berubah dan kurang tegasnya pemerintah dalam menjalankan pemerintahan.
Kalau kita sebagai pemuda sudah bertekad untuk memajukan Bangsa Indonesia
dengan meningkatkan kembali persatuan antar daerah dan suku, serta mempunyai
semangat pantang menyerah. Tentunya kita akan berhasil menjadi pemuda Indonesia yang
berakhlak bukanlah menjadi sampah pemuda.
Demikianlah
pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato ini bermanfaat untuk
kedepannya, saya juga mohon maaf jikalau ada salah kata dan terimakasih.
Om
Shanti Shanti Shanti Om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar