Semakin majunya jaman ternyata tidak selalu bisa memajukan pikiran
manusia. Semakin hari semakin banyak saja kekerasan yang menimpa
saudara-saudara kita di Negara Indonesia sendiri bahkan ada juga di negara
lain. Sungguh disayangkan sekali bukan?
Nah pada akhir bulan berbintang Cancer ini ada berita terbaru yang
meluas seantero Indonesia yang awalnya diketahui dari twitter (kalau tidak
salah denger berita nih). Berita ini adalah kasus kekerasan atau bullying yang
dilakukan siswa senior terhadap siswa junior di sekolah don boscho di Jakarta.
Peristiwa ini sampai-sampai harus berurusan dengan polisi dan ada sembilan
siswa yang akan diperiksa nantinya. Sebenarnya kasus ini bukan kasus yang
pertama ada di Negara yang masih berkembang ini. Saya juga pernah melihat di
salah satu stasiun televisi, disana salah seorang murid SMA mengaku bahwa saat
dia menjadi siswa junior di suatu sekolah dia disuruh oleh seniornya untuk
melakukan bentrok atau perkelahian antar pelajar terhadap siswa lain.
Menanggapi kasus bullying, bapak kementrian pendidikan: Pak Nuh,
menyikapi hal ini tetapi beliau tetap memegang teguh dari proses orientasi
siswa tetap dilakukan. Oleh karena itu masa orientasi siswa di era globalisasi
ini perlu ditingkatkan kreativitasnya agar tidak sampai melakukan kekerasan
saat orientasi.
Menurut saya, kasus kekerasan yang dilakukan oleh para siswa
tidaklah perlu dilakukan. Hal ini hanyalah perlu dari komitmen sekolah agar
pengawasan terhadap muridnya semakin ketat saat jam sekolah dan para siswa
perlunya ditanamkan sikap untuk tidak melakukan kekerasan tetapi bersaing
secara sehat dan berani untuk menerima hasil yang terjadi perbuatannya. Karena
pada masa remaja adalah masa vital dan belum stabil, karena pada masa itu siswa
remaja masih mencari jati dirinya. Dan kebanyakan ego dari para remaja siswa
yang berjalan bukannya di pertimbangkannya dulu dengan pikiran yang sehat. Penanaman
ini sangat cocok dilakukan saat masa orientasi siswa, karena disini para siswa
digojlok untuk bersikap baik dan cermat serta tepat dalam melaksanakan program
yang telah diberikan agar nantinya siap untuk belajar di sekolah tersebut.
Selain peran sekolah, yang sangat vital adalah peran orang tua di
rumah karena dari perilaku orang tualah sikap dan kepribadian siswa atau anak
terbentuk. Untuk itu diperlukan juga sikap orang tua yang selalu sigap terhadap
perilaku anak dan tentunya para orang tua bisa menjadi contoh tauladan kepada
anak-anaknya. Dengan dukungan orang tua dan sekolah yang selalu baik, saya
yakin kasus bullying di Negara Indonesia ini berangsur-angsur berkurang.
STOP KEKERASAN , MAJU PENDIDIKAN !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar